Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung terpilih periode 2013-2018, bersyukur dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak permohonan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Kota Bandung.
"Yang pertama saya lega. Saya mengucapkan syukur alhamdulillah, karena dari awal gugatan-gugatannya banyak yang menurut saya lemah, dan saya juga tak merasa melakukan apa yang dituduhkan," ujar Ridwan usai sidang putusan di Gedung MK, Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Dosen Institut Tekonologi Bandung (ITB) mengatakan MK, putusan sengketa Pilkada Kota Bandung sesuai fakta hukum.
Dengan terbitnya putusan MK, Emil, sapaan akrabnya, akan konsentrasi pada pelantikan yang digelar pada 16 September mendatang.
Dalam masa jabatannya lima tahun ke depan, Emil berharap bisa memimpin dan mengembalikan Bandung sebagai kota yang sehat.
"Saya ingin konsentrasi menghadapi persiapan pelantikan, tanggal 16 September, karena ingin segera memulai bekerja. Bandung kasihan hari ini, warganya juga sudah kelelahan dengan proses ini," tutur alumnus University of California, Berkeley, Amerika Serikat (AS).
"Mudah-mudahan, 16 September, saya sama warga bisa lima tahun mengembalikan Bandung sebagai kota yang baik, kota yang sehat, sesuai yang diharapkan warga," imbuhnya.
Sebelumnya, MK menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya, dalam sengketa pemilihan wali kota dan wakil wali Kota Bandung.
MK berpendapat, tidak satupun dalil pemohon yang terbukti terhadap pemohon atau KPU Kota Bandung dan pihak terkait atau pasangan Ridwan Kamil-Oded M Daniel, yang beralasan demi hukum.
Pasangan Ridwan Kamil-Oded M Danial meraih 434.130 suara (45,24 persen). Jumlah suara terbanyak kedua diraih Edi Siswadi-Erwan Setiawan dengan 169.526 suara (17,67 persen).
Kemudian, pasangan Ayi Vivananda-Nani Suryani dengan 145.513 suara (15,16 persen). Di posisi empat ada pasangan dari independen, Wahyudin Karnadinata-Toni Apriliani dengan 79.728 suara (8,31 persen).
Selanjutnya, pasangan Mq Iswara-Asep Deddy dengan 73.617 suara (7,67 persen), Budi Setiawan-Rizal Firdaus 26.064 suara (2,72 persen), Wawan Dewata-M Sayogo 17.901 suara (1,87 persen), dan Bambang Setiadi-Alex Tahsin dengan 13.168 suara (1,37 persen). (*)