Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM NUNUKAN,- Angin kencang disertai hujan beberapa malam terakhir di Nunukan dipengaruhi badai siklon yang terbentuk di sebelah barat Filipina. Tekanan udara atmosfir yang mencapai dibawah 1.000 milibar menyebabkan kekuatan angin mencapai 25 knot.
“Untuk angin kencang seperti ini, pohon bisa tumbang,” ujar Prakirawan pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nunukan Jamingi.
Efek badai tersebut juga berpengaruh pada ketinggian gelombang laut yang mencapai sekitar dua meter. “Itu sudah agak lumayan. Kalau di sini kan, kalau tidak ada angin kencang sekitar 1,5 meter paling tinggi gelombangnya,” ujarnya.
Ia memprediksi, Nunukan masih akan terkena efek badai hingga tiga hari kedepan. “Jadi di Nunukan ini ada udara konvergen, massa udara yang menyebabkan terjadinya banyak awan. Karena di sana ada badai siklon, otomatis massa udara terbawa ke sana sehingga pertumbuhan awan di Nunukan cepat. Untuk proses hujan itu cenderung banyak,” ujarnya.
Siklus ini kecenderungannya terjadi pada malam hari antara pukul 22.00-03.00 setiap hari. Namun tidak tertutup kemungkinan bisa muncul pada pagi hari.
Ia mengatakan, antara April-Agustus, curah hujan di Nunukan cenderung lebih banyak dibandingkan bulan bulan sebelumnya.
“Ini ada model siklusnya, karena kita melihat dari radar cuaca untuk terjadinya siklon itu. Apakah tekanannya turun atau naik? Dari situ kita bisa melihat pergerakan angin itu. Sementara radar cuaca di sini posisisnya belum ada, posisinya di Tarakan kita mengambilnya. Dari Tarakan pantau terus,” ujarnya.