Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM BANDUNG - DUA perempuan asal Gunungkidul, Yogyakarta, yang berprofesi sebagai karyawan swasta di Kota Bandung, nekat melakukan perjalanan mudik mengendarai sepeda gunung. Berangkat dari Bandung Sabtu (3/8/2013) pagi, dua perempuan tangguh bernama Rosa (24) dan Sevi (23) itu, tiba di kawasan Gentong pada Sabtu sore.
Keduanya lantas menginap semalam di rumah warga di sekitar Gentong. Minggu (4/8/2013) sekitar pukul 09.00 keduanya meneruskan perjalanan menuju Yogyakarta.
"Kami senang bisa naik sepeda. Terutama bisa melihat-lihat pemandangan yang indah di perjalanan," kata Tribun sebelum meneruskan perjalanan ke kampung halamannya.
Bagi Rosa dan Sevi, naik sepeda bukan hal baru. Mereka kerap berolahraga mengendarai sepeda gunung. Rosa dan Sevi mengaku sama-sama memiliki sepeda gunung berwarna putih. Tampaknya mereka pun mempersiapkan dengan baik acara mudik Lebaran dengan naik sepeda.
Beberapa potong pakaian, makanan serta berbagai oleh-oleh dikemas rapi dan dimasukkan ke dalam dua tas persegi yang dipasang di kedua sisi bagian belakang sepeda mereka.
Selama dalam perjalanan, keduanya pun mengenakan pakaian olahraga, lengkap dengan helm pelindung yang biasa dikenakan pebalap sepeda. Ketika melintas di kawasan Gentong, Tasikmalaya, Sevi mengenakan kaus putih yang dipadupadankan dengan celana pendek hitam. Sedang Rosa mengenakan kaus putih dan celana panjang hitam.
Selama dalam perjalanan Bandung-Gentong, keduanya mengaku tetap menjalankan ibadah puasa. Maka tidak aneh bila mereka kerap beristirahat untuk mengatur stamina terutama berkompromi dengan rasa haus.
"Kalau cuaca terik, kami beristirahat dulu, terutama kalau sudah muncul rasa haus," ujar Sevi.
Tak hanya menjumpai hal-hal yang menyenangkan, sepanjang perjalanan Bandung-Gentong, Rosa dan Sevi mengaku kerap "berhadapan" dengan maut. Beberapa kali mereka dipepet bus arus mudik yang dijalankan dengan kecepatan cukup tinggi. Mereka memang selalu mengendarai sepeda dengan jarak yang berdekatan. Hal ini, kata keduanya, bisa saja membuat kagok kendaraan sejenis bus.
"Bus-bus kerap menyalip seenaknya. Tapi itu risiko kami. Yang penting kami tetap berhati-hati, terutama memasuki kawasan menunurun dan berbelok-belok seperti Gentong. Agak ngeri juga jika disalip pas berada di belokan ke kiri," kata Rosa.
Rosa dan Sevi menargetkan tiba di Gunungkidul, kampung halaman mereka pada Rabu (6/8) sore. "Kalau tidak ada halangan berarti dalam perjalanan, kami mungkin tiba di rumah sekitar Rabu sore. Doakan ya agar perjalanan ini berjalan lancar, dan kami bisa bertemu keluarga untuk merayakan Lebaran," ujar Sevi sambil pamit untuk meneruskan perjalanan menuju wilayah Jawa Tengah. (stf)