Laporan Wartawan Tribun Jateng Vito
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Kepolisian Resor Magelang Jawa Tengah, meningkatkan pengamanan objek wisata Candi Borobudur selama masa libur Lebaran 2013.
Hal itu, menyusul terjadinya ledakan di Vihara Ekayana, Jakarta, pada Minggu (04/08/2013).
Kapolres Magelang Ajun Komisaris Besar Murbani Budi Pitono mengatakan, guna mengantisipasi ledakan pengunjung selama libur Lebaran di sekitar Candi Borobudur pihaknya telah mendirikan pos pengamanan (Pospam) dengan kekuatan 45 personel.
Ia mengatakan, dua peleton personel polisi juga disiagakan dan akan dikerahkan kalau diperlukan.
"Semula, kami hanya terjunkan 45 personel di Pospam Borobudur. Namun, untuk lebih meningkatkan pengamanan di obyek wisata dunia itu, kami tambah dua peleton untuk siaga," ucapnya, Rabu (07/08/2013), seperti dikutip Antara.
Ia menuturkan, dua peleton personel itu diterjunkan kalau memang eskalasi pengunjung membeludak dan memerlukan pengamanan tambahan.
"Kalau memang ada ancaman seperti teror di obyek wisata itu, kami juga siapkan satu peleton Brimob," ujarnya.
Ia menuturkan, total pengamanan di Borobudur melibatkan sekitar 150 personel, baik dari Polri maupun TNI. Selain itu, juga ada petugas keamanan dari internal Borobudur.
"Kami meminta pihak Borobudur juga meningkatkan pengamanan di pintu-pintu masuk Candi Borobudur untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi selama libur Lebaran ramai pengunjung," ujarnya.
Murbani menyatakan, selain Candi Borobudur, polisi juga melakukan pengamanan di Wihara Mendut dan Kelenteng di Muntilan, masing-masing diterjunkan satu regu polisi.
Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur, Bambang Irianto, mengatakan, pengamanan Borobudur pada libur Lebaran ini melibatkan sekitar 470 personel, tediri atas unsur Polri, TNI, ormas, Linmas, dan pengamanan internal Borobudur.
Berdasarkan pantauan di loket masuk Candi Borobudur, setiap pengunjung yang masuk harus melalui pintu detektor dan yang membawa tas diperiksa isinya oleh petugas keamanan.