News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebaran 2013

Pengendara Duduk Lesehan Tunggu SBY Lewat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengguna jalan duduk menghampar di pinggir jalan di jalur Ciawi-Puncak Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/8/2013) malam. Mereka jenuh menunggu kemacetan dan antrean panjang, serta menunggu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan melintas di jalur tersebut.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku M Guci Syaifudin

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sejumlah pengguna jalan duduk lesehan di pinggir jalan di jalur Ciawi-Puncak Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/8/2013) malam.

Itu karena mereka jenuh menunggu kemacetan dan antrean panjang, serta menunggu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan melintas di jalur tersebut.

Berdasarkan pantauan Tribun, sejumlah pengguna jalan tiduran di bawah lampu penerang jalan umum (PJU), dengan tikar yang mereka bawa dari rumah. Itu mereka lakukan lantaran kelelahan setelah menghabiskan libur Lebaran di sejumlah tempat.

"Kalau di mobil pegal tidak bisa rebahan. Kalau di luar enak sambil menghirup udara segar. Lagipula posisi macet begini mobil dimatikan agar irit bensin," ujar Dadan (50), pemudik asal Jakarta.

Dadan mengaku lelah setelah bepergian ke sejumlah tempat di Jakarta. Karena itu, ia bersama anggota keluarganya berencana pergi ke Puncak untuk beristirahat. Lagipula, pembantu rumah tangga di kediamannya pulang kampung.

"Mumpung liburan juga, kami sekeluarga ingin wisata alam di Puncak. Kami akan menginap dua sampai tiga hari," ungkap Dadan.

Sementara, sejumlah pengguna jalan mulai mengeluhkan kemacetan dan antrean panjang di jalur Ciawi-Puncak Bogor. Sebab, mereka sudah jenuh menunggu tiga jam lebih.

"Entah sampai kapan ini mau dibukanya. Tidak tahu alasannya juga. Katanya sih presiden mau lewat dari arah tol menuju Istana Cipanas," tutur pengendara asal Jakarta.

Menurutnya, tidak adil jika kemacetan dan antrean panjang disebabkan orang nomor satu di Indonesia akan lewat. Karena, momen Lebaran bukan hanya milik satu orang.

"Ini sungguh tidak adil. Kalau begini caranya tidak menggambarkan dan mencerminkan demokrasi. Rakyat masih harus mengalah dengan orang yang dipilih rakyat," ucapnya kesal. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini