Laporan Wartawan Pos Kupang, Aris Ninu
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE--Gunung Api Rokatenda di Pulau Palue, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka terus mengeluarkan meletus dahsyat setiap saat sejak Sabtu (10/8/2013) sekitar pukul 04.27 wita hingga saat ini. Letusan kali ini merupakan letusan paling dasyat dari letusan-letusan yang terjadi sebelumnya.
Akibat letusan ini mengakibatkan lima orang warga desa Rokirole di Pulau itu meninggal dunia.
Camat Palue, Laurensius Regi melalui Sekretaris Camat, Marten Adji kepada Pos Kupang, Sabtu (10/8/2013) mengungkapkan, gunung api Rokatenda kembali meletus sekitar pukul 4.27 wita.
Menurut Adji, letusan Rokatenda selain menyeburkan awan panas, juga memuntahkan lahar panas yang mengalir dari Woje Wubi sampai ke pantai Punge di desa Rokirole.
Lahar panas ini, tandas Adji, menyebabkan lima orang meninggal dunia karena terkenah laharnya. Lima korban meninggal itu, kata Adji, tiganya telah ditemukan, sedangkan dua orangnya belum ditemukan karena upaya pencaharian terkendala dengan lahar panas.
Warga yang meninggal ini karena mereka tengah berada di pantai untuk mau mencari ikan
Letusan gunung Rokatenda kali ini, kata Adji, cukup mengerikan. Pasalnya akibat panasnya menyebabkan tanaman di hutan maupun hingga lahan masyarakat terbakar mulai dari pantai sampai ke kampung Ko,a di desa Rokirole.
Adji mengungkapkan, pemerintah saat ini minta masyarakat supaya mengamankan diri tidak melewati jalan raya tapi turun ke pantai Cua.
"Kita dapat informasi dari Pos Pemantau Gunung Api Rokatenda, bahwa letusan kali ini sangat kuat dibandingkan dengan letusan sebelumnya,"ungkap Adji.
Bupati Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera yang dihubungi Pos Kupang ke ponselnya, Senin (10/8/2013) mengatakan, dirinya telah mendapat informasi meletusnya gunung api Rokatenda.
Ansar mengatakan, dirinya saat ini tengah menyiapkan diri untuk turun ke Palue melihat langsung masyarakat dan untuk melakukan kegiatan penyelamatan masyarakat.
Menurut Ansar, dirinya ke sana bersama pihak TNI/Polri dan Basarnas serta unsur pemerintah lainnya.
"Tentu harus evakuasi. Nanti saya tiba di Palue saya melihat kondisi dari dekat baru ambil langkah berikutnya,"ungkap Ansar.
Kepala Pos Pemantau Gunung Api Rokatenda di Ropa, Frans Wangge yang dihubungi Pos Kupang menjelaskan, letusan yang terjadi pagi ini cukup kuat. Letusan yang terjadi dengan Kekuatan letusan 10-40 amplitudo, dan lama letusan 420 detik.
Menurut Wangge, Letusan ini mengakibatkan awan panas dan mengeluarkan lahar panas. Wangge minta masyarakat jangan mendekati gunung tersebut.
Seperti disaksikan Pos Kupang Bupati Ansar didampinggi Dandim, Danlanal, pejabat Polres, mantan Wabup Wera Damianus berangkat ke Palue dengan menggunakan dua speed milik Basarnas dan DKP Sikka dari pelabuhan Wuring, Maumere. *