News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Sadis di Bandung

"Banyak Pria yang Mau Sama Sisca"

Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kakak korban tampak menangis di atas peti mati berisi Sisca (30), wanita yang diduga korban penganiayaan saat hendak dibawa ke rumah duka dari kamar mayat Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Selasa (6/8/2013).

 TRIBUNnews.com - "Orang baik begitu kok dibunuh," ujar sepupu korban pembunuhan sadis, Fransisca Yofie, ketika ditemui Tribun di Jalan Pagarsih, Gang Pasantren, Kota Bandung, Minggu (11/8/2013) siang.

Perempuan yang enggan disebut namanya itu merupakan kerabat dekat Sisca dari pihak ayah Sisca. Dia mengatakan Sisca dekat dengan saudara serta keponakan-keponakannya. "Bahkan, kalau ada makanan, Yofie bagi-bagi ke tetangga termasuk saat memeringati 100 hari kematian ibunya," katanya. 

Dia juga mengaku Sisca tak memiliki masalah dengan orang lain. "Setahu saya, Yofie ngga pernah cerita soal kejelekan orang lain, ngga pernah cerita ini (dan) itu mengenai orang lain. Enjoy aja kalau di rumah, ngga tahu kalau di tempat kerjanya," ujarnya.

Sepupu Sisca itu menyatakan meskipun Sisca sangat dekat dengan ibunya, keduanya sering berseberangan soal pria yang cocok dengan Sisca. Menurutnya, satu-satunya pria yang disetujui ibu Sisca berpacaran dengan putrinya adalah pacar pertama bungsu dari lima bersaudara itu.

Pria itu pula satu-satunya, ucapnya, pacar Sisca yang pernah masuk rumah keluarga di Pagarsih. Meskipun putus, lanjutnya, Sisca dan mantan pacarnya itu masih akur karena pria itu masih sering ke rumah Sisca. "Banyak yang mau sama Sisca dan pacaran. Biasanya, Sisca yang putusin," katanya.

Selain dengan ibu, Sisca juga disebut dekat dengan kakak sulungnya. Hanya, ucapnya, hampir selama satu setengah tahun terakhir keluarga Sisca tak mengetahui kos Sisca di Bandung. Sepengetahuan keluarga itu, perempuan single tinggal di Jakarta. "Dia juga pernah ngekos di Padalarang, Cimahi," ujarnya.

Kemarin, sepupu Sisca sedang menengok rumah keluarga Sisca di Jalan Pagarsih, Gang Pasantren. Menurutnya, rumah itu adalah rumah orang tua Sisca juga tempat Sisca dan empat saudaranya dibesarkan. Sejak ayah Sisca meninggal sekitar lima tahun, ibu Sisca tinggal sendiri di rumah itu.

"Yofie sering ke sini, ngajak bikin kue dan masak-masak. Saya juga sering bantu-bantu. Yofie paling senang bikin kue pisang aroma karena makanan kesukaannya," kata perempuan itu mengenang sang sepupu yang meninggal pada Senin (5/8) lalu.
Sejak ibu Sisca meninggal pada April lalu, Branch Manager PT Venera Multi Finance jarang kembali ke rumah itu. Sepupu Sisca itu menyebutkan kakak kandung Sisca, Silfie, yang masih sering kembali demi membersihkan dan menginap di rumah itu.

Namun, sejak peristiwa nahas yang merenggut nyawa Sisca minggu lalu, rumah itu benar-benar ditinggal pergi. Berdasarkan pantauan Tribun, rumah dengan lebar depannya sekitar empat meter serta bertingkat dua itu agak tak terurus. Banyak kotoran di teras rumah itu.

Keluarga Sisca memelihara seekor anjing di rumah itu. Beberapa tetangga keluarga Sisca mengatakan anjing piaraan itu pun turut dibawa pergi. Sebelumnya, pemilik rumah kos kamar di Jalan Setra Indah Utara 11, Sukagalih, Sukajadi, Kota Bandung, Sinurat, mengatakan Sisca tak pernah terlibat obrolan.

"Kami belum pernah duduk ngobrol bersama," ujar Sinurat yang diamini istrinya Tia kala ditemui Tribun di rumah kos itu, Jumat (9/8) sore. Itu membuat Sinurat dan istrinya tidak mengetahui perubahan atau hal-hal janggal menjelang peristiwa nahas yang menimpa Frasisca.

Meski demikian, menurut keduanya, Sisca orang yang ramah, sering menyapa mereka saat berpapasan. "Dia orang sibuk, kalau pulang kerja hanya sapa sebentar lalu masuk kamar," kata Tia. Sisca adalah satu-satunya penyewa kos di rumah keluarga Sinurat selama satu setengah tahun terakhir.

Seperti diketahui, Sisca adalah korban pembunuhan sadis di Jalan Cipedes RT 07/01 Kelurahan Cipedes, Kota Bandung, Senin (5/8). Dia mendapatkan luka bacok di bagian kepala. Selain itu, perempuan cantik itu sempat diseret dengan motor oleh dua orang.
Pada Sabtu (10/8), dikabarkan polisi menangkap pembunuh Sisca. Hanya, belum ada pernyataan resmi dari polisi soal kabar itu. Saat itu, Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Truno Yudho Wisnu Andiko, di Mapolrestabes Bandung pun belum bersedia memberikan keterangan.
Polisi hanya sempat memamerkan barang bukti berupa pakaian yang dikenakan Sisca ketika pembunuhan sadis itu terjadi. (tom)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini