TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia bagikan 170 paket hygiens kit dan 10 baby kit untuk pengungsi bencana meletusnya Gunung Rokatenda, Palue, Kabupaten Sikka, NTT, masih ditampung di eks Kantor Bupati Sikka di Maumere, Sabtu siang (17/8/2013).
Ketua PMI Nusa Tenggara Timur (NTT), Guido Fulbertus mengemukakan bahwa bantuan PMI yang dikirim melalui jalan darat dan laut tiba di Maumere semalam dan segera diteruskan kepada pengungsi.
“Siang ini PMI salurkan bantuan paket hygiens kit, baby kit, tikar dan selimut untuk pengungsi yang ada di tenda-tenda,” ujarnya di dampingi Ketua PMI Kabupaten Sikka, Bernadus Ratu dilokasi pengungsian seperti disebutkan dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com.
Hygiens kit berisi peralatan kebersihan diri seperti sabun, sampoo, sikat dan pasta gigi, handuk dan sabun cuci. PMI juga akan mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan makanan bayi dan balita dipengungsian. “Kami akan upayakan untuk memberikan makanan untuk balita, khususnya bayi,” kata Guido.
Selain hygiens dan baby kit, PMI juga salurkan 5 koli selimut, 70 lembar tikar, 12 paket family kit, dan 10.000 masker. “Terbatasnya jumlah bantuan harus kami pikirkan peruntukkanya. Sehingga kami fokuskan untuk pengungsi yang ada ditenda agar tepat sasaran dan efektif,” papar Octavianus Adityo, korlap tim PMI.
Adityo juga mengungkapkan semalam puluhan selimut sudah dibagikan untuk balita. “Khusus malam ini kami bagikan selimut untuk bayi dulu, agar tidak kedinginan dan istirahat dengan baik,” terangnya.
Magdalena Bali salah seorang seorang penerima bantuan hygiens kit mengatakan bahwa kami membutuhkan peralatan mandi. “Bantuan PMI ini sesuai kebutuhan kami untuk dipengungsian,” kata wanita 50 tahun asal pulau Palue.
Hingga hari ini, 17 Agustus 2013, ratusan jiwa pengungsi bencana meletusnya Gunung Rokatenda, Palue, Kabupaten Sikka, NTT, masih ditampung di eks Kantor Bupati Sikka di Maumere. Lebih lanjut Octavianus Adityo, korlap tim PMI menjelaskan bahwa penambahan pengungsi yang baru tiba kemarin dengan KRI Sultan Nuku, data terakhir yang tercatat mencapai 1.003 jiwa yang terdiri dari balita, anak-anak, dewasa dan lansia. “Data yang ada sedang kami validasi dengan mengerahkan relawan untuk croscek langsung dilokasi pengungsian,” tandasnya.
Selain melakukan pendataan, Relawan PMI juga membantu dapur umum, distribusi makanan, shelter (penampungan) dan tim PSP. “Relawan PMI yang terdiri dari KSR (Korps Sukarela) dan PMR (Palang Merah Remaja) terus layani warga yang mengungsi,” pungkasnya.