Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro'
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sebanyak 22 Napi dari Lapas Tanjung Gusta, Medan, telah dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Pemindahan dengan pengawalan ketat tersebut dilaksanakan pada Sabtu (17/8/2013) malam, kemarin.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Dwi Priyatno, di sela-sela kunjungannya ke Lapas Klas I A Kedungpane Semarang, Senin (19/8/2013).
"Di bawah pengawalan ketat aparat, pengiriman Napi dari Tanjung Gusta ke Nusakambangan kemarin berjalan lancar," ungkap Irjen Dwi.
Ke-22 Napi tersebut, lanjutnya, diduga kuat terlibat aktif dalam kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta, Medan, beberapa waktu lalu.
Puluhan Napi itu, terdiri dari enam Napi terorisme, dan sisanya tindak kejahatan lainnya, yang mendapat vonis berat dari pengadilan.
"Bahkan beberapa di antaranya merupakan terpidana mati," kata Dwi.
Selanjutnya, kata dia, seluruh Napi dimasukkan dalam sel isolasi. "Di samping itu, di Nusakambangan kan ada blok khusus untuk masing-masing jenis kejahatannya. Semisal untuk blok teroris, narkoba, dan lainnya," ujarnya.
Plt Kepala Kanwil Kemenkumham jawa Tengah, Pramono, mengatakan, setibanya di Nusakambangan, seluruh Napi tersebut langsung dijebloskan ke sel isolasi.
Menurutnya, hal ini sudah merupakan prosedur tetap (protap) yang harus dilalui siapa saja yang akan menghuni Nusakambangan.
"Mereka telah menempati sel isolasi yang ada di enam lembaga pemasyarakatan (LP) sejak Sabtu (17/8) malam kemarin," tegasnya. Enam LP yang mempunyai super maximum security (sms) itu disebutkannya, LP Batu, LP Kembangkuning, LP Narkotika, LP Besi, LP Permisan, dan LP Pasir Putih.
Meski di Nusakambangan terkenal sebagai LP berstandar pengamanan tinggi, diakuinya, secara keseluruhan personel kemanan yang ada masih kurang.