TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Gatot Pujo Nugroho ikut berorasi dalam aksi damai penggalangan dana untuk Mesir, di Bundaran Majestyk, Jalan Gatot Subroto, Medan, Minggu (18/8/2013) siang.
Gatot juga membeli peci khas Mesir seharga Rp 50 juta, yang sengaja dilelang untuk dana amal bagi warga Mesir.
Gatoto yang datang dengan pakaian putih bergaris silver, tampak semangat berdiri di hadapan ratusan pengunjuk rasa, sambil mengecam aksi kekerasan di Mesir.
"Kita mengutuk dan mengecam aksi kekerasan dan pembantaian warga Mesir oleh militer. Kalau hari ini kita berdiri di bundaran ini, karena prihatin terhadap kondisi saudara kita di Mesir," kata ayah yang putrinya kuliah di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.
Menurut Gatot, Mesir adalah negara yang memiliki kontribusi besar bagi Bangsa Indonesia. Mesir adalah negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia.
Bantuan masyarakat Mesir, tuturnya, juga dirasa besar dukungannya bagi mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di sana.
"Kalau Mesir sudah berbuat ihsan, maka sudah sewajarnya kita berbuat ihsan. Peristiwa di Mesir mencederai demokratisasi dan melanggar HAM. Kita ingin hidup di dunia dengan menjunjung demokrasi dan HAM. Aksi junta militer jelas pelanggaran HAM," papar Gatot yang disambut teriak dukungan pengunjuk rasa.
Soal pemulangan mahasiswa Sumut di Mesir, Gatot menegaskan itu wewenang pemerintah pusat. Demo ini juga didukung Ikatan Da'I Indonesia (IKADI) Sumut. (*)