Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Belasan peti kemas yang jatuh ke Sungai Barito akibat insiden tabrakan kapal, Minggu (18/8/2013) lalu, masih bertebaran di sungai. Kondisi itu dimanfaatkan oknum nelayan menguras barang berharga yang ada di dalam peti kemas.
Para oknum nelayan membongkar paksa peti kemas dengan menggunakan gergaji besi dan kapak. Tidak tanggung, kam, sug, Rud, Ru, Bad, Sar, Asr, nelayan asal Aluhaluh, Tabuneo dan Tanipah, Kabupaten Tanahlaut, itu menyiapkan empat unit kelotok untuk mengangkut barang-barang hasil jarahan mereka.
Alhasil, kelompok oknum nelayan itu berhasil membawa ribuan botol minuman ringan ke dalam 40 karung, produk penyedap makanan dan makanan ringan. Barang-barang itu adalah sebagian dari isi peti kemas dari 150 peti kemas yang diangkut kapal Sinar Panjang.
Seperti diketahui, kapal yang berlayar dari Surabaya menuju Banjarmasin itu bertabrakan dengan tongkang Anggada II yang ditarik TB Mitra Jaya 1 bermuatan CVO, Minggu (18/8/2013) malam.
Tidak puas dengan hasil jarahan itu, oknum nelayan menyiapkan satu kelotok untuk mengangkut 56 galon kosong yang terhambur dari dalam isi peti kemas. Namun nahas, belum sempat menikmati hasil curian, polisi yang berjaga di di sekitar lokasi tabrakan, keburu menangkap mereka.
Beserta sejumlah barang bukti, mereka langsung digelandang menuju Dit Polair Polda Kalsel. Kemudian menjalani pemeriksaan intensif.
"Tepatnya bukan penjarahan, tapi ada beberapa kelompok orang tidak bertanggungjawab coba mengambil isi peti kemas yang tumpah. Petugas kita menangkap mereka dan mengamankan barang bukti," ujar Kasubdit Gakkum Ditpolair Polda Kalsel, Kompol Kukuh Prabowo, Selasa (20/8/2013).
Dalam aksinya, kelompok itu merusak peti kemas. "Ada yang digergaji dan juga dikampak. Tujuh sudah diperiksa, dan dua orang lagi menyusul dan masih proses," katanya.
Terkait insiden tabrakan kapak, Kukuh mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyelidikan awal. Nakhoda TB Mitra Jaya 1 sudah diperiksa, sementara nakhoda kapal Sinar Panjang belum dapat dilakukan karena masih di atas kapal di lokasi.
Tujannoor, Manager Operasi Samudera Indonesia Banjarmasin sebagai agen pelayaran dari kapal Sinar Panjang juga dimintai keterangan.