Laporan Reporter Tribun Jateng, Puthut Dwi Putranto Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Pembahasan demi pembahasan telah dilakukan pihak angkasa pura I guna mencari titik terang terkait rencana pengembangan dan perluasan Bandara Ahmad Yani.
Sejumlah konsultan, instansi dan juga ahli turut dilibatkan dalam ranah pembahasan pengembangan dan perluasan bandar udara yang berada di Semarang tersebut.
Namun, hingga kini sekiranya langkah awal pembangunan terhadap rencana tersebut tak kunjung juga terealisasi. Molornya realisasi tersebut disinyalir dipicu adanya penambahan permintaan dari TNI AD yang sedianya berbeda dengan draft awal yang telah disepakati.
Hal itu menjadi bahan pertimbangan serius yang harus diselesaikan secara matang oleh seluruh penentu kebijakan. Tentunya tidak semudah itu melakukan persetujuan, harus ada kesepakatan bersama antara kedua belah pihak. Apakah itu berdampak baik atau buruk bagi kedua belah pihak dan juga semuanya.
General Manager Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani, Priyo Jatmiko, menuturkan, setelah melalui proses yang cukup panjang, rencana perluasan dan pengembangan Bandara yang berlokasi di Jawa Tengah itu akhirnya menemui titik terang.
“Berdasarkan rapat semalam antara PT Angkasa Pura I, Setwapres, Kodam IV Diponegoro, serta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, proses penandatanganan kerjasama atau PKS menemui perkembangan yang positif. Isi dari PKS tersebut sudah tak jadi kendala bagi kami Angkasa Pura I dan TNI,“ ungkap Priyo kepada Tribun Jateng, Rabu (21/8/2013).
Menurutnya, proposal yang sebelumnya telah diajukan sudah diterima oleh pihak Kodam IV Diponegoro. Sehingga, lanjut Priyo, selangkah lagi proyek pengerjaan konstruksi perluasan dan pengembangan bandara bisa mulai direalisasikan, tentunya setelah mendapat persetujuan PKS dari Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI.
“Kami berharap September atau Oktober 2013 sudah mulai pengerjaan konstruksi sehingga pada 2016 diharapkan sudah selesai, Jadi pada 2017 sudah bisa dioperasikan,“ ujar Priyo.
General Affair and Communication Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani, Anom Fitranggono, menambahkan, wacana yang beredar terkait pemindahan Bandara Ahmad Yani ke beberapa tempat adalah tidak benar.
Anom berujar, proses perluasan dan pengembangan Bandara Ahmad Yani lebih menguntungkan antara kedua belah pihak yaitu PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara dan juga TNI selaku pemilik lahan.
“PT Angkasa Pura I tidak perlu melakukan investasi yang terlalu besar untuk pembangunan Bandara baru dan juga pihak TNI dapat memanfaatkan fasilitas Bandara sipil untuk kepentingan pertahanan dan keamanan,“ imbuh Anom.