News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Ditembak

Nova Kaget Didatangi Polisi Soal Kasus Penembakan Pondok Aren

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah sepeda motor yang dikemudikan Aiptu Koes Hendratno yang diamankan di Mapolsek Pondok Aren, Jalan Graha Raya Bintaro, Pondok Aren, Tangerang, Banten, Sabtu (17/8/2013). Aiptu Koes Hendratno tewas ditembak dua pelaku, sementara Bripka Ahmad Maulana tewas ditembak saat berusaha mengejar pelaku penembakan Aiptu Koes Hendratno. (Warta Kota/Alex Suban)

TRIBUNNEWS.COM, BANJARAN - Nova Juni Maria (31) beserta suaminya, Tisna Suntara (30), terkejut saat didatangi polisi pada Sabtu (17/8/2013) malam. Nama Nova dikaitkan dengan kasus penembakan anggota polisi di Jalan Graha Bintaro, Kelurahan Parigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, Jakarta, Jumat (16/8/2013).

Warga RT 03/04, Kampung Astaraja, Desa Margahurip, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, ini merasa tidak pernah melakukan kejahatan. Berdasarkan keterangan polisi, Nova dikaitkan dengan kasus itu karena motor Yamaha Mio hitam yang ditinggalkan oleh kedua pelaku di lokasi kejadian penembakan diduga atas namanya.

"Sekitar dua sampai tiga tahun lalu kalau enggak salah ada tetangga saya yang meminjam nama dan alamat saya untuk membeli motor secara kredit. Waktu itu saya juga tidak tahu masalahnya. Soalnya, suami yang ngobrol sama tetangga yang bernama Dikdik," ujar Nova kepada Tribun di kediamannya, Jumat (23/8/2013).

Ia tidak mengetahui lagi kelanjutan proses pembelian motor oleh tetangganya itu. Dikdik juga sempat berpesan agar menyetujui semua yang disampaikan pihak dealer jika dilakukan pemeriksaan ke rumahnya.

"Seingat saya enggak ada masalah dari Dikdik untuk cicilan motornya. Kalau nunggak, pasti ada orang dari leasing yang datang ke rumah saya. Saya juga enggak pernah berhubungan atau berkomunikasi sama Dikdik ini. Semuanya juga diurus sama suami," katanya.

Pada Sabtu (17/8/2013) malam, ia didatangi beberapa anggota kepolisian. Ia mengaku terkejut karena tidak mengetahui penyebab kedatangan aparat tersebut. Mereka kemudian menanyakan kepemilikan motor Yamaha Mio hitam tersebut. Ia menjelaskan semua yang diketahuinya karena merasa tidak bersalah.

"Kaget banget karena tiba-tiba ada polisi yang datang. Polisinya dari Jakarta, Polres Bandung, sama Polsek Banjaran. Mereka minta keterangan kepada saya untuk menjelaskan semuanya," ujarnya.

Setelah mendapatkan penjelasan, kata Nova, polisi mencari dan membawa Dikdik. Namun, ia tidak mengetahui dibawa ke mana Dikdik. Setahu dia, hingga kemarin Dikdik masih berada di kantor polisi.

"Sesudah malam itu enggak ada lagi polisi yang datang ke sini. Kalau Dikdik katanya masih di kantor polisi. Tapi saya juga enggak tahu ada di mananya," katanya.

Asep (21), pemilik bengkel yang berada tidak jauh dari rumah Nova, membenarkan kejadian tersebut. Rumah milik Nova tersebut didatangi puluhan polisi dari Jakarta didampingi Kapolsek Banjaran. Mereka tiba di kampung tersebut sekitar pukul 00.30, dengan menggunakan empat unit mobil.

"Biasanya juga kan kalau malam di kampung ini sepi. Tiba-tiba banyak polisi yang datang, terus nanya rumah Nova ke saya. Saya tunjukin saja rumahnya," kata Asep.

Polisi yang mendatangi rumah Nova, kata dia, sebagian besar bersenjata dan menggunakan seragam. Sisanya ada juga yang memakai pakaian preman. Polisi berada di rumah Nova sekitar empat jam.

"Lama juga ada di sininya. Setelah beres, terus saya nanya ke Nova mau apa polisi ke sini. Katanya sih nama dia pernah dipakai untuk aplikasi kredit motor," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini