News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rupiah Terpuruk

Ribuan Perajin Tahu-Tempe di Jawa Barat Stop Produksi

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mashudi (55), pengrajin tempe asal Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, tengah menggiling kedelai kemudian di kemas menjadi tempe, Jumat (23/8/2013). Meski harga kedelai terus naik mencapai Rp 8.900, penjualan bahan baku untuk membuat tahu tempe itu tetap stabil. Warta Kota/angga bhagya nugraha

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sejak beberapa hari terakhir, harga jual kacang kedelai melejit. Parahnya, kondisi itu diikuti minimnya pasokan komoditi itu. Hal tersebut diakui Ketua DPD Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia (KOPTI), Asep Nurdin, beberapa saat lalu.

Asep meneruskan, adanya kondisi ini membuat tidak sedikit para perajin tahu tempe yang stop produksi. Informasinya, ungkap dia, hal itu terjadi sejak 2-3 hari lalu. Pihaknya, aku Asep, menerima surat mengenai berhentinya produksi para perajin itu.

Diutarakan, para perajin yang stop produksi adalah yang kapasitas produksinya maksimal 50 kilogram per hari. Pasalnya, jelas dia, mereka tidak sanggup lagi menanggung biaya operasional yang tinggi.

Asep mengaku belum mengetahui secara pasti berapa jumlah perajin yang akhirnya stop produksi. Meski begitu, perkiraannya cukup banyak.

Di Jabar, sebutnya, jumlah perajin yang tercatat sebagai anggota KOPTI sekitar 10 ribu orang. Perkiraannya, ucap Asep, jumlah perajin tahu tempe yang produksinya tidak melebihi 50 kilogram per hari sekitar 1.000 orang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini