Laporan Wartawan Pos Kupang John Taena
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Seorang gadis asal Kabupaten Sabu-Raijua, DUT (17), dilaporkan menghilang dari rumahnya sejak Kamis (22/8/2013) pekan lalu. Damaris, diduga menjadi korban kasus trafficking oleh oknum tertentu.
Menghilangnya Damaris, dilaporkan orang tuanya Lasarus Soldhie Gie (55) ke Polda NTT, Jumat (30/8/2013).
Warga RT 001, RW 006, Kelurahan Meba, Kecamatan Sabu Barat, ini mengatakan, sejak seminggu terakhir anaknya menghilang dari rumah.
"Anak saya sudah satu minggu hilang dari rumah. Kami tidak sekarang anak itu ada di mana," kata Lasarus, Jumat (30/8/2013).
Peristiwa tersebut, kata Gie, bermula ketika dia dan istrinya Gie Djami Hau (50) pergi, Kamis. Damaris, diminta untuk menjaga rumah mereka. Saat kembali ke rumah, Damaris sudah tidak ada lagi.
"Pagi itu saya ke gereja sementara istri ke posyandu. Waktu kami pulang ke rumah, dia sudah tidak ada lagi," kisahnya.
Ketika tidak mendapati Damaris di rumah, mereka langsung menghubungi nomor telepon selulernya, namun sudah tidak aktif. Selanjutnya, kedua pasangan suami istri itu mencari korban ke rumah tetanggga, juga keluarga di Sabu. Hasil pencarian tidak membuahkan hasil.
"Kamis pekan lalu itu ada kapal feri yang datang ke Kupang, jadi saya hubungi keluarga di sini untuk bantu cari. Tapi sampai hari Jumat tanggal 23 Agustus, kami dapat informasi dari keluarga di Kupang, bilang tidak ada," jelasnya.
Sejak hari Minggu (25/8/2013), tambah Gie, dirinya datang ke Kupang untuk mencari tahu keberadaan putrinya tersebut. Satu persatu keluarga yang ada di Kota Kupang didatangi, namun tidak ada satupun yang mengetahui keberadaan putrinya itu.
"Hari Minggu setelah saya di Kupang, dia kirim SMS ke istri saya bilang sekarang sudah di Jakarta. Dia bilang kerja di rumah salah satu pengawal istana kepresidenan. Ini yang membuat kami semakin tidak yakin. Jangan sampai anak saya ini akan dijadikan korban trafficking. Saya sudah lapor ke polda," tandasnya.