Laporan Wartawan Tribunnews.com Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor, Achmad Ruyat dan Aim Halim Hermana, mengaku jadi korban kampanye hitam (black campaign).
Anggota Tim Relawan Ru'yat-Aim, Deny Danial, mengatakan pihaknya menemukan satu karung dan dua plastik besar pamflet berisi kampanye hitam terhadap pasangan calon yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Antara lain di Kebon Pedes, Haur Jaya, Penjagalan, Blender, Cibuluh, hingga Cimanggu Barata. "Kami bahkan berhasil mengamankan seorang pria yang sedang menempelkan selebaran berisi ajakan agar tidak memilih Ru'yat karena pernah jadi tersangka korupsi," klaim Deny, Jumat (13/9/2013).
Ruyat yang kini menjabat Wakil Wali Kota Bogor, pernah menjadi tersangka kasus dugaan korupsi dana APBD Kota Bogor. Dia ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, sebelum Mahkamah Agung memvonisnya bebas.
Anggota Panwaslu Tanah Sereal Kota Bogor Ade Ratnasari mengungkapkan, pihaknya telah memeriksa terduga pelaku penyebar selabaran gelap dan melimpahkannya ke Panwaslu Kota Bogor.
"Untuk ditindaklanjuti oleh Gakumdu (Penegak Hukum Terpadu (Gakumdu) yakni jaksa, polisi, dan Panwaslu sendiri," katanya.
Pencoblosan Pilkada Kota Bogor akan digelar Sabtu (14/9/2013) diikuti lima pasangan calon. Tiga pasangan diusung parpol, dua lainnya dari jalur independen. Ruyat-Aim diusung PKS, PPP, Hanura; Bima-Usmar diusung PAN, Demokrat, Gerindra, PBB, dan PKB; Dody Rosadi-Untung Maryono diusung PDIP, Golkar dan 10 parpol kecil.
Dua pasangan kandidat perseorangan adalah Firman Halim Sidik- Gartono dan Syaiful Anwar-Muztahidin.