TRIBUNNEWS.COM JENEPONTO, - Proses pemilihan Bupati Jeneponto diwarnai kericuhan saat ratusan orang menyerang dan melempari kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (17/9/2013). Padahal, pencoblosan baru akan dilakukan besok bersamaan dengan pemilihan Wali Kota dan Wakil Kota Makassar, Rabu (17/9/2013).
Ratusan pendukung kandidat Pilbup Jeneponto, Baharuddin BJ-Isnaad Ibrahim (Barani-Uranta) mulai bergerak menuju kantor KPUD Jeneponto dari Jalan Lanto Dg Pasewang, Kecamatan Binamun, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Kedatangan mereka ke KPU untuk menggelar aksi terkait penyelenggara pemilu yang dinilai tidak mengindahkan keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Makassar, yakni penundaan tahapan pilkada.
Ratusan kendaraan, baik milik pribadi maupun angkutan kota, serta sepeda motor bergerak bersama menuju kantor KPU Jeneponto. Mereka terlihat membawa bambu runcing dengan tanda pita merah di ujungnya.
Massa kemudian melempari Kantor KPU Jeneponto dengan menggunakan batu. Bahkan, massa pun melakukan pemblokiran jalan, sehingga kendaraan yang datang dari arah selatan terpaksa berbelok kembali.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi yang dikonfirmasi membenarkan terjadinya kerusuhan di Kabupaten Jeneponto itu.
"Infonya ada sekitar 500 orang yang datang ke kantor KPU dan sempat melakukan pelemparan. Namun petugas yang mengamankan kantor KPU berhasil menghalaunya. Ada mobil avanza yang dilempar dan pemiliknya telah melapor ke Polres Jeneponto," kata Endi.