TRIBUNNEWS.COM SEMARANG - Guna menambah wawasan serta pengetahuan mulai dari standarisasi bahan baku, pengolahan, hingga pengemasan produk yang baik dan berkualitas sekitar 65 anggota Gabungan Pengusaha Jamu (GP) Jamu melakukan studi banding ke ke Pabrik Industri Jamu dan Farmasi PT Sido Muncul di Klepu Kabupaten Semarang
"Dengan kunjungan ini kami berharap anggota GP Jamu bisa memetik manfaat dari industri besar, mulai dari standarisasi bahan baku, pengolahan, hingga pengemasan produk yang baik dan berkualitas" harap Ketua GP Jamu Jatim, Mimin
Meski industri jamu di Tanah Air kurang bergairah, produsen jamu nasional PT Sido Muncul masih tetap yakin bisa menjaga kinerja penjualan tahun ini.
Presiden Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat bilang, tahun ini perusahaan optimistis meraup omzet sekitar Rp 2,5 triliun-Rp 3 triliun. "Secara umum, tahun ini industri memang kurang baik tapi kami masih tetap optimistis," katanya
Menurut Irwan, kinerja perusahaan ini masih bagus ditopang oleh citra perusahaan sebagai salah satu perusahaan jamu raksasa di dalam negeri. Apalagi, beberapa produk Sido Muncul masih memimpin pasar di beberapa segmen.
Di sisi lain, beberapa produk jamu juga tetap digemari masyarakat sebagai alternatif produk kesehatan. Proses pengolahan dan pengemasan yang makin modern membuat kepercayaan konsumen juga terus meningkat.
Irwan mengatakan selain mengandalkan volume penjualan, target penjualan tahun ini juga dikontribusi oleh kenaikan harga jual produk Sido Muncul. Menurutnya, tahun ini, Sido Muncul telah menyesuaikan harga produk sekitar 10 persen hingga 12 persen.
Kenaikan harga jual ini didorong oleh kenaikan beberapa komponen produksi. Antara lain, kenaikan upah buruh dan biaya produksi lainnya. Meski begitu, "Kami berhati-hati dalam menaikkan harga jual agar tidak terlalu berdampak di pasar," ujar Irwan.