News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Warga di Pontianak Panjatkan Doa via Lampion Terbang

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beberapa warga Tionghoa saat akan menerbangkan lampion dalam puncak perayaan Festival Kue Bulan, di halaman Vihara Vajra Bumi Kertayuga, Jalan A.Yani II, Pontianak, Kalimantan Barat (19/9/2013)

TRIBUNNEWS.COM PONTIANAK,  - Sejumlah warga Tionghoa terlihat berkelompok mengelilingi lampion berwarna-warni disebuah halaman wihara. Ada lampion yang berwarna merah, warna hijau, dan warna putih. Tawa canda pun sesekali terdengar ketika lampion yang mereka terbangkan sesekali terjatuh kembali ke halaman wihara karena angin tak cukup kuat menerbangkannya.

Di sekeliling lampion yang terbuat dari kertas tersebut, terdapat tulisan mandarin yang tampak samar terlihat dari pantulan cahaya lilin di dalamnya. Tulisan tersebut ternyata adalah doa yang ditulis mengelilingi lampion. Doa itu dipanjatkan bersamaan dengan lampion yang diterbangkan.

Kegiatan itu digelar dalam puncak perayaan Festival Kue Bulan, di Vihara Vajra Bumi Kertayuga, Jalan A Yani II, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (19/9/2013) malam. Perayaan Festival Kue Bulan bagi warga Tionghoa seluruh dunia diperingati setiap tanggal 15 bulan 8 dalam penanggalan kalender Imlek, yang tahun ini jatuh pada hari Kamis (19/9/2013).

Aneka hidangan kue khas berbentuk bulat menyerupai bulan merupakan hidangan khas yang disantap bersama keluarga dalam perayaan itu. Kue tersebut dinamai kue bulan. "Kalau pernah dengar, orang bilang bulan 8 tanggal 15, ya seperti ini, selalu ada perayaan, namanya festival kue bulan. Puncaknya malam ini, bertepatan dengan bulan purnama," kata seorang warga di wihara tersebut sesaat setelah dia bersama keluarganya menerbangkan lampion, Kamis (19/9/2013) sekitar pukul 21.30 malam.

Warga lainnya mengatakan, puncak perayaan yang selalu bertepatan dengan bulan purnama ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk memanjatkan doa-doa. "Di lampion itu kita tulis doa-doa, yang kita panjatkan kepada dewa-dewa di sana. Macam-macam doa yang kita kirim. Doa untuk usaha, untuk kesehatan, untuk kesejahteraan, ya banyaklah, harapannya ya semoga doa yang kita kirimkan itu terkabul," ujar warga tersebut.

Festival Kue Bulan merupakan perayaan tradisional masyarakat Tionghoa yang dirayakan hampir di seluruh dunia. Selain menerbangkan lampion berisi tulisan doa, warga juga menyantap hidangan khas berupa kue bulan dan aneka hidangan lainnya. Dulu, perayaan ini merupakan tradisi yang diangkat dari kearifan lokal petani saat merayakan hasil panen yang berlimpah. Kini, momentum perayaan tersebut tetap bertahan, sekaligus sebagai ajang kumpul bersama keluarga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini