News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

16 Sukhoi Lanud Hasanuddin Habiskan 1,17 Miliar Dollar Amerika

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro meninjau salah satu sukhoi yang terparkir di pangkalan udara Hasanuddin Makassar TNI-AU, Mandai, Maros, Rabu (25/9/2013).

Laporan Wartawan Tribun Timur Muthmainnah Amri

TRIBUNNEWS.COM MAROS, - Pengadaan 16 pesawat tempur sukhoi yang berhome base di Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin menghabiskan anggaran 1,17 miliar Dollar Amerika

Pesawat tempur SU-30 MK 2 dan SU-27 SKM pesanan Pemerintah Indonesia ini, sesuai kontrak Nomor Trak/1099/VII/2007 yang tiba di Lanud Hasanuddin secara bertahap.

Hal ini disampaikan Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, saat gelaran jumpa pers di ruangan VIP bandara Galaktika Lanud Hasanuddin TNI AU, Mandai, Maros, Rabu (25/9/2013).

Menteri mengatakan pengadaan 16 sukhoi ini membutuhkan waktu yang cukup panjang dan teliti.

Kepala Baranahan (Ka Baranahan) Kemhan Laksamana Muda TNI Rachmad Lubis pun merinci pengadaan satu skadron/16 sukhoi tersebut melalui empat tahap.

Tahap pertama dimulai sejak 2003-2004 lalu, empat unit sukhoi menelan anggaran 193 juta US Dollar. Tahap kedua atas persetujuan DPR RI, maka pada 2007 ditambah lagi enam unit yang menelan anggaran 335 juta US Dollar.

Tahap ketiga pada 2011, enam unit sukhoi pun dipesan lagi seharga 470 juta US Dollar dengan tipe terbaru. Kemudian tahap terakhir pada 2013, anggaran yang digelontorkan senilai 175 juta US Dollar untuk enam sukhoi terakhir. Anggaran ini pun terdiri atas pengadaan amunisi, latihan para pilot dan logistik.

Ka Baranahan pun merinci dalam jangka waktu sepuluh tahun untuk 16 sukhoi ini, yang menelan total biaya 1,17 miliar US Dollar

Saat jumpa pers, Menteri didampingi Kepala Baranahan Kemhan Laksamana Muda TNI Rachmad Lubis, Panglima TNI Jendral TNI Moeldoko, Pangkoopsau II Marsda TNI Agus Supriatna dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin.

Menteri pun menyebut anggaran bersumber dari APBN hingga pinjaman luar negeri. Ia pun berpesan agar masyarakat jangan melihat berapa banyak anggaran yang dikeluarkan untuk sukhoi.

Sebab berselang waktu sepuluh tahun itu, sukhoi pun berbeda spesifikasi maka harga pun berbeda. "Yang dulu mahal, sesuai spesifikasi teknis pesawat, karena dari waktu ke waktu harga juga berbeda. Kami transparan angka dan jumlah pesawat, jangan sampai ada persepsi keliru di masyarakat," jelasnya.

*Menhan RI saat jumpa pers didampingi Kepala Baranahan Kemhan Laksamana Muda TNI Rachmad Lubis, Panglima TNI Jendral TNI Moeldoko, Pangkoopsau II Marsda TNI Agus Supriatna dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini