TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Merespon temuan makam pilot pembawa almarhum Adisujipto dkk ini, Danlanud Adisutjipto, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Agus Munandar, menyatakan akan mendukung dan memfasilitasi pencarian petunjuk untuk membuktikan keberadaan makam Alexander Noel Constantine dan istrinya, serta ko pilotnya, Roy Hazlehurst.
Kesiapan itu disampaikan melalui Kapentak Lanud Adisutjipto, Mayor Sus Hamdi Londong Allo. "(Danlanud) sudah berpesan, kalau ada yang menanyakan, katakan mendukung, kalau dibutuhkan akan kami fasilitasi," kata Mayor Sus Londong.
Bahkan Kamis pagi, Londong mendatangi TPU Sasanalaya bersama Mayor Sus Ayi Supriadi. Mereka menemui juru kunci makam, Sumadi (61). Keduanya juga melihat isi buku tua daftar pemakaman di TPU tersebut.
Menurutnya, Lanud Adisutjipto memang sejak lama ikut mencari jejak makam pilot dan ko pilot itu setelah pihak kedubes menanyakannya. Akhirnya, juru kunci makam itu menemukan buku daftar pemakaman sebagai petunjuk untuk memetakan titik lokasinya.
Disebutkan, makam itu berada pada posisi yang benar, di Blok QQ yang kini telah berubah menjadi Blok E.
"Jadi memang diduga itu lah posisi makam pilot dan ko pilotnya. Paling tidak mendekati kebenaran. Tanggal, bulan dan tahunnya sesuai, sementara soal dugaan itu saya mengamininya," ujar Londong.
Ditegaskan, jika ingin dibuktikan secara akademis, pihaknya bersedia memfasilitasi. Dia menyatakan akan membantu jika memang pihak keluarga menginginkannya. Meski demikian, menurutnya, langkah-langkah tersebut memerlukan surat resmi dari pimpinan.
Kedubes Australia tentu telah berkoordinasi dengan TNI AU, sehingga ketika surat resmi dari ahli waris juga telah lengkap, maka pihaknya tinggal menunggu perintah. Demikian juga jika nantinya akan dilakukan tes DNA, Londong menegaskan Lanud Adisutjipto terbuka untuk menjembatani.
Dia mengamini jika mungkin memang perlu tes DNA. Pihaknya sejauh ini hanya memiliki dokumen-dokumen seputar peristiwa jatuhnya pesawat yang juga menewaskan para tokoh dan perintis AURI pada 29 Juli 1947.
Sedangkan Pemerintah Kecamatan Mergangsan dan Dinas Kimpraswil Kota Yogya kini dalam tahap membantu perbaikan posisi toilet agar tidak mengganggu keberadaan makam-makam yang diduga tokoh yang punya kontribusi besar terhadap eksistensi AURI dan Republik Indonesia.
"Perlakuan lebih lanjut terhadap makam-makam tersebut kami serahkan sepenuhnya pada ahli waris. Kami tidak berani membangun apapun di atasnya," kata Kepala Seksi (Kasi) Permukiman Kimpraswil Kota Yogyakarta, Sigit Setiawan.
Sigit mengaku mendapat informasi keberadaan makam pilot dan kopilot pesawat Dakota VT CLA dari kantor Kecamatan Mergangsan pada 4 September. Saat itu, dirinya mengaku belum mengetahui perihal kedatangan ahli waris pilot Dakota maupun Kedubes Australia.
Menurut Sigit Setiawan, proyek perbaikan letak toilet TPU Sasanalaya ditargetkan selesai sebelum Idul Adha. "Kami terus berkoordiansi dengan TNI AU serta Kecamatan Mergangsan," kata Sigit.
Kepala Seksi Pelayanan, Informasi, dan Pengaduan Kecamatan Mergangsan, Enny Isdwijanti menjelaskan, mereka mulanya menerima informasi dari Mayor Sutikno, Kepala Sub Seksi Monumen Perjuangan TNI AU di Ngoto.
"Kami menyanggupi permintaan TNI AU untuk memperbaiki letak toilet di TPU tersebut. Mengenai makam itu sendiri, pihak Kedubes Australia atau ahli waris lebih berwenang," ujar Enny di kantor Kecamatan Mergangsan.(ose/nbi)