Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Evan Hendra
TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Kapolres OKU Timur AKBP Hengky Widjaja 'disidang' komisi I DPRD OKU Timur dan dicecar sejumlah pertanyaan mengenai meningkatnya tindak kriminalitas yang meresahkan masyarakat dalam pertemuan di Gedung DPRD, Senin (30/9/2013).
Kapolres serta jajarannya dipanggil oleh Komisi I DPRD untuk menjelaskan penyebab kondisi keamanan di OKU Timur. Hadir dalam pertemuan tersebut Kapolres, Kabag Ops, Kasat Intel dan kasat reskrim ini dipimpin langsung oleh Ketua Komisi I A Syarnubi.
Anggota komisi I bertubu-tubi melancarkan sejumlah pertanyaan mengenai kinerja kepolisian yang dinilai kurang maksimal sehingga membuat buruknya kondisi keamanan dan meningkatnya aksi kriminalitas di jalanan.
"Saat ini aksi kawanan penjahat sudah sangat menakutkan dan meresahkan masyarakat. Kondisi keamanan OKU Timur semakin memburuk. Pimpinan DPRD sudah mengajukan saran agar penanganan pengamanan di daerah ini melibatkan TNI," ungkap Ketua Komisi I A Syarnubi dalam pertemuan tersebut.
Pelaku kejahatan yang beraksi di OKU Timur, kata dia, cukup nekat. Selain menggunakan senjata tajam (sajam) mereka juga menggunakan senjata api (senpi) dalam beraksi.
Bisa dibayangkan, bagaimana takutnya masyarakat yang dirampok menggunakan senjata api. Selama ini, menurut Syarnubi, ada anggapan di tengah masyarakat bahwa korban tidak perlu melapor ke polisi karena pelakunya tidak akan ditangkap.
Masyarakat menilai dari sejumlah kasus kejahatan hanya beberapa kejahatan saja yang berhasil diungkap dan pelakunya ditangkap.
"Pesimistis masyarakat yang menganggap percuma jika melapor ini harus diubah dengan meningkatkan kinerja polisi agar masyarakat percaya dengan polisi," katanya.