Laporan Tribunnews Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Selama satu bulan terakhir, 32 imigran gelap asal Afghanistan tiba di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Hal tersebut, tentunya sudah tidak bisa dibendung lagi oleh Imigrasi Kota Tanjungpinang lantaran dari pihak penerbangan Jakarta tidak menyeleksi siapa-siapa saja orang yang akan datang ke Tanjungpinang.
Lemahnya penanganan ini membuat Imigran Gelap yang datang dari Jakarta ke Tanjungpinang semakin menumpuk. Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Tanjungpinang, Jhon Kenedy, Selasa (1/10/2013), mengatakan pihaknya tidak bisa mencegah kedatangan tersebut.
Karena diketahui, mereka datang ke Bandara Raja Haji Fisabililah (RHF) Tanjungpinang melalui jalur domestik. "Kita tidak bisa mencegah masuknya orang-orang ini dari Jakarta. Setelah mereka sampai di sini, akhirnya mereka diamankan pihak kepolisian bandara," ucapnya.
Agus mengatakan, pihaknya juga sudah menyurati maskapai penerbangan di Jakarta yang kerap membawa warga asing datang ke Tanjungpinang. Tentunya, hal ini tidak terlalu efektif mengingat semua ini atas dasar bisnis.
Semakin banyak mereka menggunakan pesawat untuk berangkat ke Tanjungpinang, tentunya lebih menguntungkan kepada maskapai-maskapai tersebut.
"Hari ini ada lagi lima orang yang datang ke Tanjungpinang, dan ditangkap kepolisian bandara. Lagi-lagi modusnya sama. Memang sepertinya dia sengaja datang ke sini. Karena Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) di sini biasanya cepat memberikan mereka status refugee (pengungsi)," lanjutnya.
Meski begitu, pihak Imigrasi di Tanjungpinang tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Setelah mereka diamankan anggota kepolisian, orang-orang ini diserahkan ke Imigrasi dan didata. Dari hasil pendataan mereka dimasukkan Rudenim Tanjungpinang untuk mencari status "pengungsi" yang diberikan UNHCR nanti.
"Mau gimana lagi, pasti kita terima dong. Lama-lama bisa penuh juga Rudenim Tanjungpinang ini nanti," ucapnya berseloroh.