TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senyum kemenangan dan tangis haru terjadi sesaat Hamdan Zoelva membacakan putusan dan menutup sidang sengketa Pemilukada Jawa Timur di ruang sidang.
Setelah disalami sejumlah pejabat Pemda Jatim, Soekarwo dan Saifullah Yusuf yang duduk di kursi tengah atau tepat di hadapan majelis hakim MK, langsung berjalan menuju meja pemohon, tempat Khofifah Indar Parawansa dan Herman berada.
Mulanya Saifullah yang mengenakan batik merah marun menyalami Herman dan Khofifah. Namun, Soekarwo harus mengantre untuk menyalami Khofifah dan Herman karena ada dua orang yang sedang bergantian menyalami pasangan nomor urut 4 itu.
Setelah mendapatkan kesempatan, Soekarwo langsung menyodorkan tangan kanannya ke Khofifah. Dan Khofifah langsung menyambut ajakan salaman Soekarwo itu.
Soekarwo hanya tersenyum saat menyalami Khofiah. Selanjutnya, Soekarwo menyalami Herman.
Saat meninggalkan ruang sidang, Soekarwo didampingi Saifullah langsung menjadi buruan awak media yang ingin mewawancarainya. Dengan badan terhimpit, Soekarwo menjawab singkat pertanyaan-pertanyaan para wartawan, termasuk respon atas putusan MK ini.
Soekarwo sesekali tersenyum saat memberikan jawaban ke awak media yang mewawancarainya.
Soekarwo mengucapkan 'hamdallah' karena proses sidang MK ini berakhir dengan putusan menolak gugatan kubu Khofifah-Herman dan sekaligus membantah seluruh tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya dan Saifullah.
Menurut Soekarwo, sidang MK ini merupakan jalan terbaik sebagai bagian proses demokrasi.
"Semua kita serahkan hukum. Demokrasi berbanding lurus dengan hukum. Keputusan hukum itu berdasarkan fakta yang ada, yang kita lihat tadi," ujar Soekarwo.
Sementara, Saifullah atau akrab disapa Gus Ipul mengatakan, keputusan MK ini harus dihargai dan dihormati bersama, termasuk pihak Khofifah-Herman.