Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM SAMARINDA, - Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) 2013 kategori lalu lintas yang diperoleh Pemkot Samarinda memang diakui belum bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Wajar saja, item - item yang dinilai masih lebih kepada bagaimana memacu pemkot Samarinda dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda untuk semakin meningkatkan kinerjanya. Demikian dikatakan Mursyid Abdul Rasyid, sekretaris Komisi III DPRD Samarinda kepada Tribun, Minggu (13/10/2013).
Maka wajar saja, kendatipun sudah memboyong piala WTN, kemacetan dan pelanggaran lalu lintas seperti pengendara berkendara di atas trotoar, tidak memakai helm dan lainnya masih menjadi pemandangan sehari - hari masyarakat Samarinda.
Seperti diberitakan, penilaian di Samarinda hanya meliputi enam ruas jalan. Hal itu sesuai permohonan Pemkot Samarinda dan disetujui Kementrian Perhuhubungan. Masing-masing Jalan S Parman, Jalan Kesuma Bangsa, Jalan Bhayangkara, Jalan Basuki Rahmat I, Jalan Basuki Rahmat II, serta Jalan Gajah Mada.
Mursyid memaparkan, berdasarkan hasil hearing Komisi III dengan Dishub Samarinda belum lama ini, ada 3 aspek besar yang menjadi pokok penilaian. Pertama, adanya dukungan pendanaan dari pemerintah kota Samarinda dan DPRD Samarinda.
"Memang, dari anggaran - anggaran yang diusulkan tidak pernah ada yang kita delete (hapus). Terus kita dukung selama itu untuk kepentingan masyarakat umum dan kelancaran lalu lintas," papar Mursyid.
Kedua, adanya komitmen dari pemkot Samarinda untuk lebih memberikan kenyamanan kepada pengguna jalan. Dan ketiga, adanya kordinasi yang baik antara Dishub dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Samarinda.
Piala WTN ini kata Murysid, diharapkan dapat menjadi pemicu semangat untuk instansi terkait semakin meningkatkan pelayanan terkait lalu lintas di kota Samarinda.
"Kalau untuk masyarakat memang belum ya, tapi untuk pemerintah kota menjadi pemacu untuk meningkatkan pelayanannya," kata Murysid.