News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Napak Tilas Dwikora , TNI AL Sumbang Buku Konfrontasi

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO : Manajer Umum Radio STI 101,4 FM Roy Milian menerima sumbangan buku dari Komandan TNI Angkatan Laut Nunukan Letkol Laut (P) I Bayu Trikuncoro.(kanan)


 
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
 
TRIBUNNEWS.COM NUNUKAN,- Selain Kodim 0911/Nunukan dan Polres Nunukan, Napak Tilas Dwi Kora 2013 garapan Surat Kabar Harian Tribun Kaltim dan Radio Swara Tribun Indonesia (STI) FM juga didukung TNI Angkatan Laut. Sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan yang akan berlangsung pada Sabtu (26/10/2013) itu, TNI AL menyumbangkan 20 eksemplar buku Kompi X di Rimba Siglayan. Napak Tilas Dwi Kora digelar untuk mengenang kembali perjuangan konfrontasi Indonesia-Malaysia di Pulau Nunukan pada 1960-an silam.

Buku tersebut diserahkan Komandan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Nunukan Letkol Laut (P) I Bayu Trikuncoro kepada Panitia Napak Tilas Dwi Kora 2013, yang diterima Manejer Umum Radio STI FM Roy Milian.

Buku Kompi X di Rimba Siglayan-Konfrontasi dengan Malaysia- yang diterbitkan penerbit buku Kompas, merupakan karya Supoduto Citrawijaya. Ia seorang prajurit KKO Angkatan Laut (sekarang Korps Marinir TNI AL), yang pernah bertugas di perbatasan Kalimantan Timur dengan Sabah, Malaysia saat terjadi konfrontasi dengan Malaysia.

Buku itu berisikan pengalaman pribadi penulis semasa bertugas dan juga menceritakan berbagai kejadian yang menegangkan, menyentuh, mengharukan dan jenaka yang mengiring suasana selama konfrontasi tersebut.

“Buku ini kan ibaratnya mengingatkan kembali bahwa di sini ada sejarah. Justru itu untuk mengingatkan, kebetulan pelaku sejarahnya sudah menulis,” kata Bayu.

Dengan membaca buku dimaksud, diharapkan bisa menjadi penyemangat sekaligus gambaran, jika sejak tahun 1960-an silam, TNI dan masyarakat sudah menyatu dan bahu membahu mengorbankan jiwa raga untuk perjuangan dimaksud.

Selain melatih mental dan fisik, ia berharap ada sifat heroik yang bisa dirasakan para peserta napak tilas dimaksud.

“Karena yang kita ikuti ini kan perjalanan orang-orang dulu  atau para pahlwan kita yang telah berjuang di sini. Mungkin yah harapannya, jiwa atau rasa berkorban itu bisa dengan jarak sekitar 28 kilometer itu terasa. Dan diharapkan juga nanti dalam kelompok-kelompok itu  saling tolong menolong sehingga kompak, bersatu  sampailah ditempuh 28 kilometer itu,” ujarnya.

Pihaknya sangat mendukung kegiatan dimaksud bahkan jika kembali digelar pada tahun mendatang.
“Kita intinya sangat mendukung. Apa saja yang diinginkan dari STI dari Tribun itu, akan kita support,” ujarnya.

Kegiatan Napak Tilas Dwi Kora 2013 sebagian kecil rutenya merupakan jejak-jejak pahlawan konfrontasi yang dimulai dari Taman Makam Pahlawan- Sungai Mantri- Sungai Bilal- Kampung Timor- Persemaian- Kampung Tator- Pangeran Antasari- Sungai Sembilang- Simpang Mambunut- Jalan Lingkar- Pasar Baru- Finish di Tugu Dwi Kora.

Ketua Panitia Napak Tilas Dwi Kora 2013 Sudirman mengatakan, dengan adanya bantuan buku dimaksud, tentu bertambah lagi hadiah yang bisa diperoleh peserta.

“Karena jumlah buku yang terbatas, tentu hanya peserta tertentu saja yang bisa mendapatkan buku ini. Kita akan memilih nanti, peserta terbaik untuk diberikan buku dimaksud. Buku ini sangat penting dibaca, karena ini bisa dijadikan referensi jika kegiatan serupa kembali kami gelar tahun depan,” ujarnya.

Selama mengikuti Napak Tilas Dwi Kora 2013, para peserta juga akan dinilai panitia. Penilaian meliputi, kecepatan melakukan longmarch berdasarkan waktu, ketepatan menjawab kuosioner dan kekompakan. Peserta yang memperoleh nilai tertinggi I mendapatkan uang senilai Rp10 juta, tertinggi II Rp7,5 juta, tertinggi III Rp5 juta, tertinggi IV mendapatkan Rp2,5 juta, tertinggi V mendapatkan Rp1 juta dan tertinggi VI mendapatkan Rp500 ribu. Setiap regu yang memperoleh nilai tertinggi pertama hingga keenam mendapatkan trofi.

Dari cek list peserta pada technical meeting yang digelar di Studio STI FM pada Rabu (23/10/2013) malam, diketahui jumlah peserta mencapai 159 regu atau 795 personel. Selain berasal dari Pulau Nunukan, kegiatan ini juga diramaikan peserta dari Pulau Sebatik, Pulau Bunyu dan Kota Tarakan.

Ratusan peserta telah terdaftar diantaranya Irma Nurul Huda Sebatik, Pemuda PAS Sebatik, Taring Anjing Hitam, SMA 1 Nunukan, Borrow Gank, The Young Division, Pemuda Sutanto, Rumah Tangga, Dinas Kesehatan Nunukan, Tengguyun, Sispalagismen, Praja Wibawa, Genesispala, KKSS, INKAI, SMK 1 Nunukan, AMPG, SMA 1 Sebatik Tengah, Rembez, Antimung Taka Tagas, Citra, Domino, SMP 1 Nunukan, BKP3D, Piapu, Kampung Jawa, Pasukan Bebek, Palang Merah Remaja, GPPA, Pemuda BAMAG, Pasar Baru, Adventure 03, Pemuda Muhammadiyah, Anak Kos, RMB, Pandu Keadilan,Garda Keadilan, Rumah Sakit Umum Daerah, Garuda, Biawak Imut, RMP Sebatik, Smart PPGT, SMA 1 Nunukan, HIS cezz 03, Dinas Pendidikan, JCIN Junior, Kampus , United Indonesia, Capil OK, Katak, Madrista Nunukan, Sedadap, Black Mamba, Pemuda Parnel NM, Prince Devil, Adminduk, HIS SEN, Satria Biru dan SMP Negeri 3 Nunukan, Pemadam Kebakaran.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini