TRIBUNNEWS.COM WATAMPONE, - Rumah terduga teroris, Ahmad Iswandi (17) yang dibebaskan oleh petugas Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan sekitar pukul 20.00 Wita, di Desa Bila, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, nampak kosong.
Rumah terduga yang juga merupakan siswa Pesantren Daru Huffadh, di Kecamatan Kajuara Bone, kosong setelah Polisi melepas Iswandi karena tidak terbukti masuk jaringan teroris." Benar, sudah dikembalikan, sejak hari Kamis (23/10/2013) lalu karena tidak terlibat dalam kasus teroris," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Endi Sutendi Minggu (27/10/2013).
Mantan Wakapolrestabes Makassar ini menambahkan, selama ini Ahmad Iswandi tidak pernah dibawa ke Jakarta dan hanya dilakukan pemeriksaan dan Pengembangan di Sulsel. Sementara rekannya orang tuanya yakni Jordi alias Jodi alias Umail langsung diterbangkan ke Jakarta.
"Iswandi diperiksa di Polda, sementara Jordi rekan ayahnya langsung dibawa ke Jakarta untuk pengembangan kasus," ungkap mantan Wakil Direktur Intelkam Polda Sulsel ini.
Sejak berkumpul bersama keluarganya, Ahmad Iswandi jarang terlihat bergaul dengan tetangganya. Bahkan dua adik Iswandi dan ibu kandungnya sudah menetap di rumah keluarganya di Dusun Cebba, Desa Ulaweng Riaja, Kecamatan Amali, Kabupaten Bone, atau berjarak 1 kilometer dari tempat tinggal mereka.
"Sudah pergimi Iswandi sekolah, Ibunya (Ismawati) ada urusannya diluar," kata Lebbi, adik kandung Ismawati kepada Tribun.
Dari pantauan Tribun, di rumah Ipar terduga teroris yang ditembak mati yakni, Suwardi (50) terlihat dua adik Iswandi yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) bersama orang tua Ismawati yang sudah terlihat renta. Sementara kedua orang tua Suardi yakni, Palo dan Namare yang datang ke Amali pascapenembakan anaknya sudah kebali ke Kecamatan Siwa, Kebupaten Wajo, Sulsel sejak beberapa hari lalu.(*)