News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kedatangan Atut dan Ical Ditolak Mahasiswa Universitas Mathla'ul Anwar

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah usai diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2013). Atut diperiksa sebagai saksi dengan tersangka Susi Tur Andayani selama 8 jam terkait penyidikan kasus dugaan suap penanganan perkara Pilkada Kabupaten Lebak, Banten di Mahkamah Konstitusi (MK). TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, PANDEGLANG - Ratusan mahasiswa Universitas Mathla'ul Anwar Banten melakukan aksi unjuk rasa di pintu gerbang kampusnya, Sabtu (9/11/2013) siang. Mereka mengadang dan menolak kedatangan Gubernur Banten Ratu
Atut Chosiyah yang dijadwalkan mendampingi Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (ARB) ke kampus mereka dalam rangka menghadiri acara Haul Mathla'ul Anwar (MA).

Aksi yang dijaga ketat oleh aparat kepolisian setempat sempat diwarnai ketegangan saat mobil yang ditumpangi ARB melintasi mereka. Sejumlah mahasiswa luka ringan akibat benturan dengan aparat keamanan. Sebagian lagi luka memar akibat benturan dengan mobil ARB. Mereka membentangkan spanduk "Selamatkan MA dari Noda dan Dosa untuk Menjaga Martabat MA dari Kepentingan Politik".

Menurut koordinator lapangan aksi, Edi Santoso mahasiswa fakultas hukum, ARB dan Atut merupakan satu paket. "Kami menilai mereka merupakan satu paket dalam melakukan korupsi di Banten," ungkapnya.

Mathla'ul Anwar adalah organisasi Islam tertua di Banten (lahir pada 1916) didirikan dengan membawa misi mencerdaskan anak bangsa. Cita-cita luhur itu harus dijaga dari kepentingan politik segelintir orang. Salah satu cita-cita itu duwujudkan dalam bentuk pendirian lembaga-lembaga pendidikan, termasuk Universitas Mathla'ul Anwar (UNMA). Kunjungan ARB dinilai salah satu indikasi adanya intervensi kepentingan politik yang dapat merusak citra UNMA.

"Itu sebabnya kami segenap mahasiswa UNMA menyatakan menolak kehadiran ARB dan Atut dan mendesak KPK untuk segera kembali memeriksa Atut," ungkap Edi.

Seperti diketahui belakangan berbagai elemen mahasiswa di Banten terus memberikan dukungan kepada KPK untuk segera melakukan proses hukum sejak ditangkapnya Chaeri Wardana (adik Atut) 1 Oktober lalu. Mereka meminta KPK segera mengusut kasus-kasus korupsi di Provinsi Banten.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini