TRIBUNNEWS.COM, MINAHASA - Empat siswa Sekolah Dasar (SD) Inpres Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Minahasa, hanyut terseret air pasang di muara Sungai Ranowangko, Jumat (15/11/2013) sekitar pukul 12.00 Wita.
Sejam setengah kemudian, dua dari siswa tersebut ditemukan warga dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Satu orang selamat dan satu lagi masih dalam pencarian.
Dua korban yang meninggal tersebut adalah Cantika Pomantouw (7), dan Tirza Tulong (7). Sementara korban yang selamat ialah Claudia Pomantuw (9) dan yang masih dalam pencarian adalah Putri Welan (8).
Menurut Maria, warga Ranawangko yang ikut berada di lokasi kejadian, peristiwa berawal ketika keempat korban, seusai pulang sekolah, mandi di muara Sungai Ranowangko. "Mereka masih menggunakan seragam sekolah," ujar Maria.
Sewaktu mandi, air laut dalam keadaan surut. Kondisi pantai sepi. Namun, saat sedang asyik mandi, tiba-tiba air pasang muncul dan mereka terseret arus. Salah satu korban, Claudia, berteriak meminta tolong. Warga yang kebetulan berada di pantai langsung berusaha menolongnya. Namun, ketiga teman Claudia tak bisa diselamatkan. Mereka terseret arus.
Pukul 13.30 Wita, dua korban kemudian ditemukan sudah tewas. Kini, ratusan warga memenuhi lokasi kejadian. Tim BASAR Minahasa dibantu nelayan setempat sedang melakukan pencarian satu korban hilang. "Kami masih terus melakukan pencarian," ujar Ketua Tim Relawan SAR Minahasa Djerfri Mambu.