Laporan Wartawan Surya Sri Wahyunik
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Seorang pengunjung Hotel Cendrawasih Kecamatan Patrang, Jember, M Hafid (37) ditemukan tewas, Rabu (20/11/2013). Hafid tewas di atas ranjang di kamar K.Timur 6.
Tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh warga Jalan Sentot Prawirodirjo Lingkungan Telengsari Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates tersebut. Namun, polisi belum bisa memberi kepastian apa penyebab kematian Hafid karena menunggu hasil pemeriksaan dokter.
Dari pantauan Surya, Hafid ditemukan telentang di atas kasur oleh karyawan hotel, Didik Sudibyo. Didik mengetahuinya karena pintu kamar terbuka.
Tidak ada orang lain di dalam kamar. Hafid sendiri. Karena telentang, Didik mendekatinya. Ia menduga Hafid pingsan.
Akhirnya pihak hotel menelepon ambulans RSD dr Soebandi. Saat petugas medis tiba, barulah diketahui jika Hafid telah meninggal.
Polisi juga dipanggil. Berdasarkan pemeriksaan polisi, Hafid diketahui baru masuk hotel pukul 09.00 WIB. Ia datang seorang diri.
Hingga ditemukan telentang di dalam kamar, pintu kamarnya terbuka. Tidak diketahui secara pasti kenapa ia check in di hotel kala itu, padahal rumahnya hanya berjarak sekitar 6 kilometer dari hotel itu.
Tarif kamar berukuran 2,5 x 2,5 meter itu Rp 60.000 per hari. Kamar itu hanya dilengkapi ranjang, kipas angin, televisi dan kamar mandi yang hanya disekat tembok berkeramik. Tidak ada pintu di kamar mandi itu.
Sepeda motor matic milik Hafid terparkir di depan kamar.
"Padahal pamit ke istrinya mau kerja di Pasar Tanjung, malah kok ditemukan tewas di dalam kamar hotel. Hotelnya tidak jauh dari rumahnya pula," ujar seorang polisi anggota SPKT Polres Jember.
Kapolsek Patrang AKP Bambang Setiawan memimpin olah TKP di dalam kamar. Bambang tidak menemukan tanda penganiayaan.
"Hanya ada lebam mayat," ujar Bambang.
Polisi menemukan obat kuat di bawah kasur. Polisi juga menemukan lingkaran basah di atas kasur. Belum diketahui apakah itu basah akibat air kencing atau cairan sperma.
"Akan diteliti oleh dokter. Sejauh ini kami tidak menemukan tanda penganiayaan. Juga belum diketahui kenapa dia berada di dalam kamar itu," lanjut Bambang.
Setelah melakukan olah TKP di dalam kamar, mayat Hafid dibawa ke Instalasi Kamar Mayat RSD dr Soebandi. Istri Hafid nampak menangis sambil mengikuti jenasah suaminya diangkut ke ambulans.