TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Pasokan bantuan beras miskin bagi warga tak mampu di Kota Tasikmalaya terancam tidak dapat disalurkan lagi akibat pemerintah setempat masih menunggak pembayaran ke Bulog hampir Rp 1 miliar.
Pihak Bulog juga tak akan memasok raskin apabila utang ini belum bisa dilunasi. "Jumlah semuanya Rp 913 juta, kita sudah bentuk tim khusus monitoring terkait permasalahan raskin ini. Bulog tak akan mengirimkan beras jika ini belum dilunasi," kata Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Idi S Hidayat, Rabu (20/11/2013).
Idi menilai, tunggakan ini berasal dari pembayaran yang telat dari pihak kecamatan dan kelurahan. Padahal warga miskin di setiap daerah membeli raskin dengan uang tunai dan tidak dicicilkan. "Hampir di setiap kelurahan memiliki tunggakan yang berbeda-beda," kata Idi.
Pembayaran pendistribusian raskin, kata Idi, membutuhkan proses panjang. Warga membayar raskin ke ketua RT dan RW di wilayahnya. Kemudian uang pembayaran diserahkan ke pihak kelurahan, dan diserahkan ke pihak kecamatan masing-masing.
"Nah adanya tunggakan ini akan kami selidiki oleh tim khusus yang telah dibentuk supaya cepat selesai. Kasihan warga miskin kalau pasokan raskin ini terus terhambat," ungkap Idi.
Saat ini distribusi raskin oleh Bulog sementara akan disalurkan pada kecamatan yang sudah lunas pembayarannya. Langkah ini telah diaplikasikan mulai bulan Oktober lalu.