News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jembatan Noemuke di TTS Ambruk, Transportasi Lumpuh Total

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jembatan Noemuke yang menghubungkan Kecamatan Amanuban Selatan-Kualin- Kolbano, ambruk. Akibatnya transportasi di wilayah itu lumpuh total.

Laporan Wartawan Pos Kupang, Thomas Duran

TRIBUNNEWS.COM, SOE - Jembatan Noemuke yang menghubungkan Kecamatan Amanuban Selatan-Kualin- Kolbano, ambruk. Akibatnya transportasi di wilayah itu lumpuh total.

Pantauan Pos Kupang, Rabu (20/11/2013), jembatan yang dikerjakan puluhan tahun silam ini ambruk akibat termakan usia. Dua geladak besih di tengah-tengah jembatan itu patah dari persambungannya hingga miring dan merubuhkan tikar jembatan yang terbuat dari kayu. Hal ini mengakibatkan kendaraan roda empat hingga tronton tidak bisa melintasinya sehingga antrean panjang di dua sisi jembatan.

Warga setempat pun gotong royong memasang balok untuk menyeberangkan sepeda motor yang melintas.
Setiap penumpang kendaraan umum harus turun dan menyeberang untuk menunggu kendaraan lain.

Kepala Dusun 3 Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban Selatan, Peter Mone, menegaskan, rubuhnya jembatan tersebut karena  termakan usia.

"Sejak tahun 2000 tikar jembatan ini mulai rusak, namun tidak diperbaiki. Kami sudah sampaikan kepada camat, bupati dan gubernur tapi tidak ditanggapi, bahkan saling melempar tanggung jawab. Bupati bilang itu jalan negara, jadi tanggung jawab propinsi. Sementara propinsi katakan masih berkoordinasi dengan pihak pusat. Kami sangat kecewa, dan akhirnya hari ini roboh,"ujar Peter.

Tadi malam (Selasa malam, red) sebuah truk fuso terjebak di tengah jembatan akibat ambruknya kayu yang ada. Peter bersama warga setempat berusaha untuk mengeluarkan fuso tersebut hingga tadi pagi (Rabu) pukul 06.00 wita. Ternyata dua besi penyangga itu patah di persambungan hingga miring. Untung masih termuat di atas coran tiang penyangga.

"Jika ini dipaksakan untuk lewat, pasti memakan korban," ujarnya.

Hal senada disampaikan salah satu sopir bus Pelita Mas jurusan Kolbano-Kupang, Jermias Manu. Dia mengaku tak berani melintasi jembatan tersebut karena besi penyangga sudah terlepas dari persambungan.

"Ini sangat berbahaya sehingga saya tidak berani mengambil risiko. Penumpang yang ada di atas bus saya turunkan jika mau ke Kupang. Tetapi jujur, saya tidak akan menyeberang sebelum diperbaiki," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini