News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Solo Bakal Bangun Museum Jenang Pertama di Indonesia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Desa Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah, menggelar Kirab Jenang Tebokan, Selasa (5/11/2013). Kirab tersebut untuk mengenang jasa Syekh Jangkung yang menyelamatkan seorang anak menggunakan bubur jenang.

Laporan reporter Tribun Jateng, Galih Priatmojo

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Puluhan jenang (bubur) beragam jenis, tampak tersaji pada sebuah meja di Omah Sinten resto. Beragam jenang yang disajikan tersebut merupakan bagian dari deklarasi berdirinya Yayasan Jenang Indonesia.

Seorang Pembina Yayasan Jenang Indonesia Suseno Hadiparwono mengatakan, yayasan tersebut didirikan sebagai wujud untuk menggali kembali peninggalan nenek moyang yang saat ini mulai tak terdengar gaungnya dan kurang populer.

Ia menambahkan, jenang atau bubur itu erat kaitannya dengan proses kehidupan yang melingkupi masyarakat Indonesia khususnya Jawa dan lebih lagi bagi masyarakat Solo.

"Jenang ini merupakan peninggalan nenek moyang yang harus dikembangkan perlu disampaikan oleh khalayak karena jenang ini menyertai kehidupan kita sebab selama ini terutama bagi ibu yang sedang mengandung biasanya ada seremoni yang didalamnya juga disertakan jenang sebagai sarat seremonial itu. Di Indonesia ini banyak ragam jenang serta filosofinya makanya melalui yayasan ini kami ingin mengangkat dan mengkatalogisasi ragamnya," jelasnya, Kamis (21/11/2013).

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo yang hadir dalam deklarasi tersebut, berencana membangun Museum Jenang. Rencana tersebut, untuk melestarikan keunikan seni tradisi pengolahan makanan hampir di seluruh Indonesia ada.

Rudy mengatakan, keberadaan Museum Jenang ke depan harus mampu menjadi pelengkap bangunan heritage yang ada di Kota Bengawan.

"Kami ingin membangun sebuah museum yang mampu memamerkan keunikkan pembuatan makanan olahan berbahan dasar jenang. Dan sekarang, kami mulai mengkaji hal tersebut," terangnya.

Kajian proyek Museum Jenang, melibatkan para stakeholder terkait termasuk pengelola Yayasan Jenang Indonesia untuk merancang desain dan tata letak lokasi bangunan yang didirikan di satu wilayah Solo. Apalagi, keberadaan jenang tergolong unik lantaran ada perbedaan pola pembuatan di setiap wilayah.

"Di dalam bangunannya, bisa dituangkan gambaran bagaimana cara membuat jenang yang berasal dari Solo, Jepara maupun daerah lainnya," kata Rudy.

YF Sukasno, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surakarta, meminta pembuatan Museum Jenang harus menonjolkan desain bangunan perpaduan indoor dan outdoor. Museum Jenang, kata dia, harus memiliki ciri khas yang menarik, karena bisa menampilkan visualisasi pembuatan, penyajian hingga pelestarian jenang di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini