Laporan Wartawan Surya M Taufik
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Satu satuan setingkat kompi (SSK) personel Brimob Polda Jawa Timur, masih disiagakan di kawasan jembatan Branjangan hingga, Selasa (26/11/2013) sore.
Sekitar 100 orang personel ini sengaja disiagakan di sana untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi gejolak pascakerusuhan antara warga dan kelompok perguruan silat PSHT, Selasa (26/11/2013) dinihari.
"Sejak dinihari, personel brimob diterjunkan ke lokasi untuk ikut melakukan pengamanan. Dan hingga siang ini, ada satu SSK brimob yang terus disiagakan di sana," ungkap Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setyono.
Menurut Awi, kasus ini ditangani Polrestabes Surabaya. Peristiwa ini berawal dari iring-ringan rombongan 50 orang anggota PSHT usai acara pelantikan di Gresik.
Saat perjalanan melewati jembatan Branjangan, mereka membunyikan klakson dan menggeber knalpot. Warga yang berjaga di portal memeringatkan, karena sudah tengah malam.
Peringatan itu mengakibatkan salah paham hingga terjadi cekcok antara warga dan para anggota perguruan silat itu.
"Kemudian warga menyandra dua orang anggota PSHT bernama Sigit Hermanto dan Vivin Hendrawati. Termasuk merusak dua unit sepeda motor," ungkap Awi.
Aksi warga ini alasannya karena ada warga yang terluka. Kemudian, selang sekitar 30 menit, sekitar 300 anggota PSHT datang dengan maksud membebaskan dua rekannya itu.
Di sana, ratusan anggota PSHT itu merusak rumah warga, membakar gerobak, membakar gilingan tebu, sepeda angin, dan merusak lampu PJU (Penerangan Jalan Umum).