TRIBUNNEWS.COM BLANGKEJEREN - Jalur dari Kecamatan Pining, Gayo Lues (Galus) menuju Lokop, Serba Jadi, Aceh Timur sepanjang 46 kilometer masih berkubang lumpur. Jalan ini yang hanya bisa dilalui kendaraan penjelajah segala medan (off road) dan menjadi kawasan ajang pembuktian mobil berpenggerak empat roda belum pernah diperbaiki.
Warga di Kecamatan Serba Jadi, Aceh Timur meminta pemerintah Provinsi Aceh agar segera membangun kembali jalan tersebut, termasuk warga Pining, dua wilayah pedalaman di Aceh, kadang-kadang juga terisolir dari dunia luar. Wagub Aceh, Muzakir Manaf sempat menerobos jalan provinsi ini, salah satu dari 14 ruas jalan wilayah tengah yang masuk prioritas Pemprov Aceh.
Keuchik Desa Lelis, salah satu desa di Kecamatan Serba Jadi, Aceh Timur, Idan, kepada Serambi, di Blangkejeren, Galus, Senin (25/11/2013) mengatakan kondisi jalan dari Pining ke Lokop sangat memprihatinkan. Dia menyatakan hanya mobil tertentu yang bisa menerobos jalur tersebut, bahkan bisa disebut sebagai ajang expedisi mobil-mobil offroad.
“Kendaraan yang bisa melintasi jalan provinsi dari Lokop menuju Pining atau sebaliknya, hanya mobil double kabin dan sejenisnya, lainnya tidak bisa,” jelas Idan didampingi sejumlah perangkat desa lainnya. Dia mengaku heran dengan pemerintah yang belum juga memperhatikan jalur pedalaman ini, selain jalan masih bertanah liat, jaringan telekomunikasi juga belum ada.
“Jalan dari Lokop ke Pining seperti jalan kuda, karena belum diaspal, sering longsor dan juga dipenuhi semak belukar,” ujar Idan saat mengelar bejamu saman dengan warga Rema, di Kecamatan Kutapanjang Galus. Menurut perangkat desa itu, warga sudah berkali-kali menyampaikan keluhan dan minta pembangunan ruas jalan itu ditingkatkan, baik kepada pemerintah Aceh maupun kabupaten.
Hal serupa juga diutarakan salah seorang pemuda Desa Lelis yang menyatakan daerahnya luput dari perhatian pemerintah Aceh, sehingga masih tertinggal dalam segala sektor. Padahal daerah itu merupakan penghasilan ckelat dan getah serta lainnya. “Jarak tempuh dari Lokop, khususnya dari Lelis ke Blangkejeren sekitar 8 jam dengan mobil Hartop,” katanya.
Dia mengungkapkan, jalur Lokop-Pining dengan kondisi naik-turun gunung, beberapa sungai tanpa jembatan, kadang-kadang ditutupi longsor harus segera dibangun. Pemuda tersebut yang mengaku bernama Adi berharap, jalan segera diaspal, sehingga waktu tempuh ke Blangkejeren, bisa sekitar 3 jam.
Sementara itu, Internasional Indonesia Off-Road Expedition (IOX) Aceh-Sumatera Utara 2013 yang diikuti 175 peserta, dari 6 sampai 20 April 2013 juga menjelajahi wilayah Pining-Lokop. IOX 2013 yang didukung PT Dunia Barusa dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh dinilai berjalan sukses.(c40)