Laporan Wartawan Bangka Pos, Hendra
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Aktivis Walhi Babel mendatangi Novotel Bangka berlokasi di Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah, terkait pertemuan pertambangan di Bangka Belitung (Babel), Rabu (11/12/2013).
Mereka mengecam pengusaha Babel dan luar negeri. Para pengusaha tersebut agar bertanggungjawab terkait kerusakan lingkungan akibat pertambangan di Bangka Belitung.
"Kita desak para pengusaha seperti (merek) Samsung, Apple, Intel agar tidak lagi membeli timah konflik dari Babel. Mereka juga harus bertanggungjawab atas kerusakan di Babel ini," ujar Marta, selaku koordinator aksi lapangan Walhi Babel, Rabu (11/12/2013).
Sambil membentangkan spanduk bertuliskan No More Tin From Bangka Islands, Walhi Babel ingin memberikan pesan bahwa timah dari Bangka bakal habis seiring sempitnya lahan akibat pertambangan yang dilakukan terus menerus.
Bersamaan itu, di Novotel saat ini sedang digelar pertemuan para pengusaha elektronik dan pengusaha tambang timah. Acara tersebut digelar oleh ITRI. Walhi diundang dalam pertemuan tersebut.
Sebelumnya, sejumlah aktivis dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Babel berjalan kaki dari depan Kantor PT Timah Tbk Jalan Sudirman Pangkalpinang menuju Novotel Bangka, Rabu (11/12/2013).
Perjalanan sejauh sekitar 7 km itu mereka tempuh sebagai protes pertemuan yang digagas IRTI, sebuah lembaga riset timah independen yang berada di Inggris.
Sejauh ini IRTI, sebuah lembaga riset timah independen yang berada di Inggris masih diupayakan konfirmasinya. Hingga berita ini diturunkan, Rabu belum diperoleh tanggapannya.