Laporan Wartawan Surya,David Yohanes
TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Belasan peluit melengking di depan kantor Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo, Jalan Simpang Panji Suroso, Jumat (13/12/2013).
Suaranya yang memekakkan telinga terdengar hingga ke dalam ruangan kantor Tahura.
Peluit-peluit tersebut berasal dari para aktivis ProFauna yang memprotes penangkapan burung di hutan Cangar, yang masuk penguasaan Tahura.
Bunyi peluit diibaratkan peringatan bagi Tahura agar pelindungi burung-burung.
"Peringatan, hentikan perburuan burung di Tahura R Soerjo," tulisan sebuah spanduk yang dibentangkan.
Aksi ini bermula dari temuan ProFauna, adanya jaring penangkap burung di hutan Cangar.
Pelaku mengaku disuruh Tahura untuk mengisi kandang burung di lokasi wisata Cangar.
Para aktivis ProFauna juga menemukan burung migrasi, agnis Siberia yang ditangkap dan dimasukan kandang tersebut.
"Burung agnis Siberia berasal dari Siberia, Rusia yang mencari udara hangat di Indonesia," terang juru kampanye ProFauna, Bayu Sandi.
Beberapa perwakilan ProFauna diterima pihak Tahura untuk melakukan dialog.