Laporan Reporter Tribun Jogja, Rento Ari Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, PURWOKERTO - Bentrokan antara pedagang asongan dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali terjadi. Kali ini puluhan pedagang asongan bentrok dengan Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) yang berujung pada penyiraman air panas pada Polsuska di stasiun Purwokerto. Atas kejadian ini PT KAI akan menempuh jalur hukum.
Berdasarkan informasi dari humas PT KAI Daop V Purwokerto, puluhan pedagang asongan yang diturunkan dari KA Progo dan dikeluarkan dari stasiun Purwokerto oleh petugas Polsuska melakukan perlawanan.
Beberapa pedagang menyiramkan air panas dari termos dagangan mereka ke wajah anggota Polsuska. Akibatnya banyak dari anggota Polsuska yang tersiram air panas. Beruntung hal itu tidak sampai menimbulkan luka serius.
"Disamping melemparkan air panas ke anggota Polsuska, mereka juga melakukan pemukulan terhadap petugas. Seorang anggota Polsuska menderita luka di mulutnya akibat dipukul pedagang asongan," ujar Manajer Humas PT KAI Daop V Purwokerto, Surono dalam siaran persnya, Jumat (27/12/2013) malam.
Surono mengungkapkan, kejadian ini berlangsung di stasiun Purwokerto, Jumat sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu sekitar 50 pedagang asongan memaksa naik KA Progo jurusan Solo- Pasar Senen dari stasiun Notog. Puluhan asongan tersebut melakukan perlawanan ketika sejumlah petugas Polsuska menurunkan dan memaksa keluar mereka dari peron stasiun Purwokerto.
LPT KAI akan menempuh jalur hukum terkait perbuatan anarkis pedagang asongan menyiramkan air panas dan melakukan pemukulan terhadap petugas Polsuska yang sedang melaksanakan tugas pengamanan tersebut.
"Kami sudah melaporkan kejadian ini ke aparat Polsek Purwokerto Barat agar diproses sesuai hukum yang ada," ujar Surono.
Penyiraman air panas oleh pedagang asongan kepada petugas PT KAI tersebut, lanjut Surono, merupakan insiden kedua dalam dua hari terakhir. Kejadian pertama pada Kamis (26/12/2013) siang di stasiun Notog. Saat itu pedagang asongan marah karena tidak bisa masuk ke KA Kutojaya karena semua pintu kereta tertutup.
"Mereka memecahkan kaca pintu kereta bahkan ada yang melemparkan air panas ke petugas security yang mengawal kereta api," ujarnya.