Baca tanpa iklan
Laporan wartawan Tribun Jabar, Dicky Fadiar Juhud
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kepolisian masih terkendala untuk mengungkap kasus terbunuhnya anggota Taruna TNI AU Angkatan III, Andik Wahyu Hermawan (21) di Jembatan Layang Pasupati, Bandung.
Salah satu kendala, yaitu salah seorang saksi kunci, kakak korban, Yunita Nurhayati belum bisa dimintai keterangannya. Yang bersangkutan selain masih berkabung, juga saat ini berada di luar kota, Madiun.
"Kakak korban belum bisa dimintai keterangan secara lengkap. Itu salah satu kendalanya. Namun demikian kita terus berusaha, sudah kita bentuk tim. Bekerjasama dengan Polda Jabar. Setiap malam evaluasi," ujar Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Sutarno didampingi Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko di Mapolrestabes Bandung, Minggu (29/12/2013).
Tak dimungkiri oleh Kapolrestabes ada yang sempat dimintai keterangan dan diamankan, namun karena kekurangan saksi belum bisa mengarah kepada pelaku.
Adapun seseorang yang semula diduga sebagai pelaku pada kasus Andik, tapi saat dimintai keterangan malah mengarah kepada kasus tindak pidana yang lain.
"Ada seorang yang ditahan. Tadinya memang saksi untuk kasus Andik, tapi setelah diperiksa tidak ada kaitannya. Tapi, ditahan karena terkait dengan kasus yang lain. Jadi, ya ditahan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Andik diduga jadi korban kejahatan jalanan. Ia tewas dengan luka tusuk di dada kiri atau tepat di jantung di kawasan Fly Over Pasupati, Bandung.
Andik tewas tepat di lokasi Jembatan Layang Pasupati menuju arah Gasibu, atau di atas perempatan Pasteur-Sukajadi.
Peristiwa tragis ini diperkirakan terjadi sekitar pukul 03.00, Senin (23/12). Saat itu Andik hendak mengantarkan kakaknya, Yunita Nurhayati ke sebuah travel yang akan berangkat ke Jakarta.