TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Salah satu dari enam jenazah teroris atas nama Hendi, diketahui berdomisili di Kota Tasikmalaya.
Hendi tewas bersama lima rekannya setelah baku tembak dengan Tim Densus 88 Antiteror di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (31/12/2013) lalu.
Menurut informasi yang dihimpun, Hendi telah beberapa tahun tinggal bersama istrinya bernama Rina, di Kampung Leuwianyar RW 23, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.
Lelaki ini merupakan saudara ipar dari Fajar Sidiq, pemuda dengan alamat sama yang ditangkap Densus, beberapa bulan lalu.
Ketua RW setempat Asep Saepudin mengatakan, dirinya telah didatangi mertua Hendi yang asli berdomisili di kampungnya. Pihak keluarga meminta jenazah Hendi dimakamkan di wilayahnya.
"Hendi sesuai KTP di sini bernama lengkap Hendi Albar, dan istrinya bernama Rina. Soalnya, Hendi aslinya berasal dari Bengkulu. Kita pun sudah bermusyawarah dengan masyarakat setempat, dan memutuskan untuk memakamkan jenazahnya di kampung ini," jelas Asep di rumahnya, Jumat (3/1/2014).
Sampai sekarang, Asep mengaku pihaknya masih menunggu kabar dari keluarga terkait waktu kedatangan jenazah. Soalnya, saat ini mertua Hendi masih berada di Jakarta.
"Sekarang keluarganya berada di Jakarta. Kita pun belum tahu kapan jenazahnya akan datang dari sana. Kalau pemakamannya di sini akan ditempatkan di pemakaman umum kampung ini," ungkap Asep.
Menurut Asep, pertimbangan warga di sini yang menerima pemakaman, karena Hendi telah menjadi warga di kampungnya. "Ya, kita kewajiban sesama muslim untuk memakamkan jenazah. Apalagi dia adalah bagian dari warga di sini," tambah dia.
Sebelumnya diberitakan, Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar menyatakan, Polri telah merilis enam jenazah teroris yang tewas saat baku tembak dengan Densus 88, di Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa lalu.
Enam dari jenazah itu terdapat nama Hendi. Polri pun telah menyebar foto dan memberitahukan para keluarganya untuk melakukan tes DNA.