TRIBUNNEWS.COM, PALOPO - Sejumlah pengusaha warung makan di Kota Palopo, mengeluhkan kenaikan harga elpiji 12 kilogram yang mencapai Rp 145 ribu hingga 150 ribu dalam beberapa hari terakhir ini.
Namun sejak mengalami kenaikan harga elpiji 12 kg, sejumlah warung makan di Kota Palopo beralih menggunakan elpiji 3 kg. Tak sedikit juga dari mereka yang terancam gulung tikar karena harus menambah modal usaha, sementara pembeli semakin menurun karena adanya kenaikan harga.
Salah seorang pemilik Rumah Makan Kaula, Rini, mengatakan sejak adanya kenaikan harga elpiji 12 kg, ia lebih memilih menggunakan tabung gas 3 kg untuk menghindari pengeluaran yang lebih besar lagi.
"Kami pemilik warung sangat merasakan kenaikan harga elpiji 12 kg, karena kami harus ikut menaikkan harga jualan kami yang berdampak pada makin sedikitnya pelanggan untuk berkunjung ke warung kami," ungkap Rini.
Ia menambahkan kenaikan harga elpiji 12 kg, sangat memberatkan para pengusaha warung makan. Dia berharap agar pemerintah bisa meninjau ulang kenaikan harga elpiji 12 kg sehingga tidak terlalu memberatkan para pengguna elpiji.