TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Banten di bawah kepemimpinan Gubenur Ratut Atut Chosiyah dan Wakil Gubernur Rano Karno mendapat persepsi negatif masyarakat Banten. Mayoritas mereka menyebut Pemprov Banten korup.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, saat mengeluarkan hasil survei bertema, 'Shadow State: Evaluasi Rakyat Banten atas Mandat Gubernur Ratu Atut Chosiyah,' di kantornya, Jakarta, Minggu (5/1/2014).
"Hasilnya mayoritas warga Banten, sebanyak 77,1 persen menilai pemerintahan Provinsi Banten tidak bersih dari praktik korupsi dan suap," ujar Burhanudin. Hasil ini jawaban responden warga Banten atas pertanyaan seberapa bersih Pemprov Banten dari praktik korupsi dan suap.
Jumlah 77,1 responden yang mengatakan Pemprov Banten korup dengan rincian 58,5 persen mengatakan kurang bersih, dan 18,6 persen responden mengatakan tidak bersih sama sekali. Mereka yang mengatakan cukup bersih 12,9 persen, dan sangat bersih 1,5 persen.
Indikator juga menanyakan hal serupa untuk Pemerintahan Kota Tangerang Selatan, dan hasilnya 54,5 persen responden menjawab kurang bersih, 17,3 persen tidak bersih sama sekali, 20,5 persen menjawab cukup bersih, dan hanya 1,7 persen sangat bersih.
Menurut Burhanudin, kenapa diambil juga sampel responden dari Tangerang Selatan, karena perlu mendapat perhatian khusus. Pasalnya ada keterkaitan yang erat antara tersangka Atut dan adiknya, Wawan, dengan pengadaan alat kesehatan di Tangerang Selatan.
Indikator menggunakan jumlah sampel 400 responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling. Sampel berasal dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Banten yang terdistribusi secara proporsional. Margin error sebesar ± 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Untuk kebutuhan analisis, dilakukan over sample di Tangerang Selatan dengan total 195 responden. Tangerang Selatan perlu mendapat perhatian khusus karena keterkaitan yang erat antara tersangka dengan Tangerang Selatan. Margin error untuk Tangsel ±/-7 persen.
Yogi Gustaman