Laporan Wartawan Sriwijaya Post Tommy Sahara
TRIBUNNEWS.COM, LAHAT - Tertangkapnya Horison (22), peretas laman Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), mengejutkan banyak pihak.
Tak terkecuali Matondang (46), bos sekaligus paman Horison.
Ia mengaku sama sekali tak menyangka keponakan yang diberi tugas untuk mengurus warung internet (warnet) miliknya itu, mampu meretas atau membobol laman DKKP, www.dkpp.go.id.
Pasalnya, Horison alias Chmod755 alias "Setan dari Surga" hanyalah anak putus sekolah. Ia bahkan tak mampu menamatkan sekolahnya sebatas sekolah menengah atas.
"Saya kaget, dia itu tak bisa menyelesaikan pendidikan SMK Sumatera Utara. Itu karena dia tidak lulus saat mengikuti ujian nasional (UN)," tutur Matondang, Rabu (8/1/2014).
Karena tidak lulus UN, orangtua Horison lantas menyerahkan anaknya kepada dirinya. Selanjutnya, Horison ikut Matondang ke Lahat, Sumatera Selatan.
Sesampainya di Lahat, Matondang mengajarkan Horison tentang internet sehingga dia bisa menjaga warnet usahanya.
"Dia bekerja di warnet dan servis komputer milik saya sejak 2010 silam. Ia tinggal di ruko yang berada di Jl Mayor Ruslan III Kota Lahat. Namun karena bandel dan sering begadang, saya memulangkannya ke orangtuanya," tuturnya.
Seterusnya, awal 2011, orangtua Horison kembali memintanya agar anak mereka bisa kembali dibimbing.
Matondang setuju dengan berbagai persyaratan, hingga horison bisa kembali bekerja. Ia terus membimbing dan memberikan pengarahan, hingga ia dengan cepat menguasai berbagai teknik teknisi komputer serta membuat website.
Namun, ia sama sekali tidak menyadari, keahlian Horison sangat cepat berkembang. Bahkan, dikabarkan mampu membobol banyak laman dengan menggunakan nickname Chmod755.
"Selama ini kemampuannya biasa-biasa aja. Jadi, saya tak percaya saat diberi penjelasan dari tim Cyber Crime Mabes Polri," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Polri berhasil membekuk seorang pelaku peretas website Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu www.dkpp.go.id. Pelaku bernama Harison alias Chmod alias Setan dari Surga.
Pria kelahiran Muara Mais 14 Januari 1992 tersebut ditangkap Selasa (7/1/2014) sekitar pukul 20.00 WIB di Warnet Delta Net, Jalan Mayor Ruslan III, Lahat, Sumatera Selatan.