Laporan Wartawan Tribun Jogja Ryantono Puji Santoso
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman disambut dengan ucapan "wani piro", saat berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Selasa (7/1/2014).
KPU ke lapas tersebut untuk memberikan sosialisasi tentang Pemilihan Umum 2014.
Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Humas KPU, Indah Sri Wulandari mengatakan, ucapan "wani piro" itu terdengar disela-sela petugas menjelaskan tentang pentingnya berpartisipasi dalam pemilu.
"Namun, lama kelamaan mereka mau mengerti dan mendengarkan," katanya saat ditemui di Lapas Cebongan, Selasa (7/1/2014).
Kegiatan ini, dilakukan KPU Kabupaten Sleman untuk memberikan pengarahan dan sosialisasi kepada para warga binaan tentang pentingnya memberikan hak suara dalam Pemilu Legislatif. Selain itu, setelah diberikan pengarahan, mereka diharapkan bisa memilih dengan hati nuraninya.
Saat datang ke Lapas, Indah menjelaskan, para warga binaan terlihat kurang semangat dan cenderung mengarah ke Golput.
Kendalanya, lanjut Indah, para calon anggota legislatif (caleg) tidak diperbolehkan melakukan kampanye di dalam lapas sehingga warga lapas jadi tidak mengenal mereka.
Namun, terkait hal tersebut, pihak KPU akan terus memberikan pengarahan dan pengertian kepada warga lapas agar mau berpartisipasi dengan cara mengusahakan para calon bisa melakukan kampanye di dalam lapas.
Minimal, mereka bisa memasukan brosur yang berisi tentang informasi para Caleg.
Kalapas Cebongan Supriyanto mengatakan, saat ini ada 293 warga binaan yang terdaftar di Lapas Cebongan.
Namun, lantaran ada yang keluar masuk saat ini jumlahnya jadi 277 dan ada sekitar 58 warga binaan yang terkendala Nomor Identitas Kependudukan (NIK).
Pihak lapas, kekinian sedang mencoba menghubungi keluarga mereka untuk diminta mengumpulkan kartu tanda penduduk.
Pihak Lapas sendiri, menyambut baik terkait dengan adanya sosialisasi untuk warga lapas. Sosialisasi ini, rutin dilakukan KPU menjelang pemilihan Legislatif. Mereka saat dilapangan ada yang bertanya dan ada juga yang masa bodoh tidak mendengarkan.
"Kalau kampanye belum boleh diadakan dalam lapas," terangnya.