Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Surya Musahadah
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Warga Kota Surabaya dihebohkan dengan beredarnya foto-foto mesum yang diduga adalah guru salah satu SMP setempat.
Kehebohan tersebut, langsung mendapat respons dari Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Harun. Dia meminta Dinas Pendidikan Surabaya, segera mengusut hal itu hingga ke akar-akarnya.
"Seorang pendidik harus beri suri teladan. Perilaku sehari-hari guru adalah panutan anak didiknya. Sekolah itu proses belajat mengajar, jadi harus mempertimbangkan semua hal," kata Harun saat ditemui di kantornya, Kamis (9/1/2014).
Menurut Harun, foto yang beredar di blog yang mengatasnamakan kepala sekolah itu harus diteliti betul keasliannya. Bukan tidak mungkin foto-foto itu hasil olahan teknologi digital saat ini.
Kalau memang dipastikan asli, harus ada langkah-langkah apa yang menyebabkan kedua pendidik itu melakukannya.
Harun meminta Dindik Surabaya tidak gelap mata menyikapi masalah ini. Karena, bisa saja ada faktor-faktor yang melatar belakangi dan itu sangat mungkin ditoleransi.
"Saya berharap foto-foto itu tidak asli, tetapi kalau memang benar harus dicari akar permasalahannya. Apakah ada msalah keluarga atau lainnya," katanya.
Menurut dia, sanksi yang bisa diberikan bisa berupa sanksi moral seperti teguran lisan, teguran tertulis hingga sanksi sedang dan berat.
Dia berharap, tidak langsung dijatuhkan sanksi pemecatan tanpa tahu akar permasalahannya. Sanksi tegas itu, bisa dijatuhkan jika memang guru ini tidak bisa diatur dan kesalahannya sangat fatal.
Ketegasan juga harus diberikan pada oknum yang menyebarkannya, apakah itu pendidik sendiri maupun orang lain.
"Oknum ini harus dikenakan sanksi. Tujuannya apa dia menyebarkan itu, apakah hanya karena tidak senang atau memang ada motif lain,"tegasnya.
Sementara itu, pascaberedarnya foto-foto ini, kepala sekolah dan guru yang bersangkutan mendatangi Dinas Pendidikan Surabaya. Mereka dimintai keterangan di bagian ketenagaan.
Kepada wartawan, Martijan memastikan bahwa foto mesum itu bukan foto asli gurunya. Sementara foto lain sang guru di depan lokasi wisata itu diakuinya memang foto ADJ saat wisata ke Bali tiga tahun lalu.
"Saya sudah konfirmasi yang bersangkutan, dia membantahnya. Cuma yang perempuan belum karena dia sudah pindah di Sidoarjo,"katanya.
Terkait nama blog yang mengatasnamakan dirinya. Martijan membantahnya. "Masak saya mau melaporkan anak buah sendiri. Kami itu cukup dekat sebagai sesama guru. Bahkan dia sering saya minta bantuan menagntarkan berkas Bopda dan BOS. Tidak mungkin saya melakukannya. Mungkin ada oknum yang tidak suka. Tetapi kami sendiri belum tahu siapa," tukasnya.