Laporan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNNEWS.COM SAMARINDA, - Gubernur Kaltim, Awang Faroek IShak
menuturkan Bandara Internasional di Balikpapan sejatinya belum
memiliki nama. "Sepinggan (Bandara) belum punya nama, sama seperti
Bandara Cengkareng dulu yang akhirnya diberi nama Bandara
Soekarno-Hatta," ungkap Awang.
Saat ini, terdapat 14 bandara di Indonesia yang menggunakan nama tokoh
lokal setempat. Awang juga mengungkapkan, Walikota maupun DPRD
Balikpapan sampai hari ini belum pernah menyatakan penolakan terhadap
penamabahan nama bandara tersebut.
"Sampai hari ini Walikota Balikpapan dan DPRD tidak menolak. Karena
memang penambahan nama tersebut telah sesuai prosedur. Usulan dari
Keraton diterima dan disetujui DPRD, kemudian dibuatkan SK oleh
Gubernur dan disetujui oleh Kementrian Perhubungan," bebernya.
Dari sekian banyak Sultan Kutai, selain berjasa terhadap awal
berdirinya Balikpapan, AM Sulaiman juga sudah dikenal di dunia
internasional. AM Sulaiman disebut memiliki wibawa dan integritas
dalam menjalin hubungan internasional.
"Satu-satunya Sultan yang menolak diberi pangkat Kolonel oleh Belanda
ya AM Sulaiman. Semua Sultan dikasih pangkat Kolonel, tapi dia tidak
mau. Bayangkan integritas seperti itu dalam hubungan internasional,
meski waktu itu Kutai termasuk dalam koloni Belanda," urai Awang.
Awang menuturkan, bandara di Balikpapan merupakan Bandara Kaltim.
"Bandara di Balikpapan itu milik Kaltim, bukan hanya Balikpapan saja,"
tegasnya.