Laporan Wartawan Pos Kupang, Juan Tupen
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Yayasan Tanpa Batas (YTB) selama ini terus melakukan advokasi dan pendampingan terhadap para pekerja seks komersial (PSK) jalanan maupun yang ada di lokalisasi Karang Dempel (KD) Kupang. Salah satu masalah yang sering ditemui adalah banyak tamu yang tak suka menggunakan kondom.
Hal tersebut disampaikan Direktris Yayasan Tanpa Batas (YTB), Liliane P Amalo saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (27/1/2014).
"Pengetahuan para pekerja seks komersial (PSK) lebih tahu soal HIV dan penyakit-penyakit lainnya jika dibandingkan dengan masyarakat umum. Hal ini karena mereka ada dalam ruang lingkup yang selalu diberikan informasi dan penyuluhan soal hal itu,'' katanya.
Ia menjelaskan, pemahaman para PSK di lokalisasi Karang Dempel (KD) mengenai bahaya HIV dan AIDS sudah sangat mapan.
"Mereka berada pada satu tempat yang mudah dijangkau, untuk diberi informasi masalah HIV. Menyangkut tingkat pemahaman mereka jauh lebih mengerti dari pada masyarakat umum yang tidak tahu persis dengan hal itu," ungkap Liliane.
Ia mengatakan, selama ini selalu ada pemantauan rutin setiap minggunya oleh petugas lapangan untuk mencari tahu informasi di KD. Informasi tersebut, katanya, menjadi sumber dan data bagi mereka untuk selanjutnya melakukan pendekatan pemeriksaan menyangkut masalah kesehatan lebih lanjut.
"Selama ini kita selalu berikan penyuluhan baik per minggu maupun pemeriksaan rutinnya tiga bulan sekali. Kita tidak serta merta datang ke sana dan memeriksa mereka, karena kita harus melalui pendekatan terlebih dahulu. Pendekatan tersebut selalu berjalan setiap minggu sekali oleh petugas lapangan YTB," ujar Liliane.
Ia menambahkan, selalu ada koordinasi dengan koordinator di KD.
"Kita tidak berpatokan pada waktu yang disiapkan. Kapan saja kita dibutuhkan dan mereka siap, kita akan menemui mereka. Selama ini komunikasi berjalan lancar sehingga kita dengan mudah memantau mereka," jelas Liliane.
Menurutnya, masalah kesehatan para PSK di KD masih tergolong baik.
"Kita tidak harus berfokus kepada mereka saja tetapi pada pengguna jasa juga harus diperhatikan. Kita selalu ingatkan untuk menggunakan kondom saat berhubungan. Saya rasa semua penghuni KD mempunyai persiapan kondom dan mereka sangat paham soal hal itu. Hanya saja pengguna jasa kadang menolak untuk menggunakan kondom saat berhubungan dan ini menjadi masalah kalau dibiarkan," kata Liliane.
"Kita tidak boleh mempunyai persepsi yang buruk tentang keberadaan PSK di KD. Menurut saya, keberadaan mereka jelas dalam lingkup yang terkontrol.
"Kalau mereka tersebar dimana-mana tidak menetap pada satu tempat maka kita pastinya akan kewalahan untuk mengakses mereka," ujar Liliane.