Laporan Wartawan Surya Didik Mashudi
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Meski kegempaan di Gunung Kelud ada kecenderungan menurun, tim penanggulangan bencana alam Kabupaten Kediri tetap mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Masalahnya, ada 13 desa di 4 kecamatan yang bakal terdampak langsung terkena erupsi Gunung Kelud.
Salah satu antisipasinya adalah, menyiapkan masyarakat sekitar lereng Gunung Kelud untuk semakin waspada. Bila ada gejala peningkatan status, harus bersiap untuk dipindahkan.
"Kami mulai membentuk organisasi penanggulangan ekses bencana alam secara terpadu melibatkan pemda, TNI, Polri, ormas dan semua pihak terkait," ungkap Letkol Inf Heriyadi, Dandim 0809 Kediri kepada Surya, Rabu (5/2/2014).
Selain itu, kata dia, pihaknya telah mulai dibahas kemungkinan lokasi untuk tempat pengungsian, kebutuhan sarana dan prasarana di lokasi pengungsian. Termasuk soal posko kesehatan dan media center.
Sesuai rencana jika ada erupsi Gunung Kelud, setiap desa telah ditentukan titik kumpulnya ada 4 titik.
Sedangkan lokasi tempat pengungsian ada di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Wates dan Plosoklaten.
"Semua desa di Kecamatan Ngancar dan sekitar Rangkah Sepawon diposisikan daerah rawan.
Untuk data, sekarang baru disusun di posko sementara di Kantor Kecamatan Ngancar," jelasnya.
Sementara hasil pendataan ada sejumlah desa yang harus diungsikan jika terjadi erupsi. Di antaranya Kecamatan Plosoklaten meliputi Desa Sepawon dan Simbar. Kecamatan Kepung meliputi Desa Besowo, Kampungbaru, Kebun Rojo dan Kepung.
Sementara untuk Kecamatan Puncu meliputi Desa Wonorejo, Satak dan Gadungan serta Kecamatan Ngancar meliputi Desa Sempu, Sugihwaras, Manggis dan Babadan. "Desa-desa di empat kecamatan itu yang di plot daerah rawan terkena dampak erupsi Gunung Kelud," jelas Letkol Inf Heriyadi.
Sedangkan masyarakat lereng Kelud berharap, gunung itu tidak sampai meletus dan berharap kembali normal. Apalagi, empat hari sejak penutupan wisata Gunung Kelud telah berdampak pada masyarakat.
Setidaknya ada ratusan warga yang kehilangan mata pencaharian dan penghasilan akibat penutusan wisata Gunung Kelud. "Mudah-mudahan prediksi Mbah Ronggo benar Gunung Kelud tidak sampai mbledos," ungkap Agus (35) warga Desa Sugihwaras.