TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Ribuan itik mati mendadak di dua kecamatan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Petugas yang melakukan rapid test di lokasi pada Kamis (6/2/2014) di Kecamatan Sragen dan Ngrampal, menemukan bahwa itik-itik tersebut terserang virus flu burung.
Saat meninjau lokasi, petugas menemukan banyak itik yang mati di kandang milik peternak. Untuk mencegah penyebaran virus mematikan tersebut, petugas dan peternak segera membakar dan mengubur bangkai itik.
Menurut salah satu peternak, Sutarno (56), selama empat hari ribuan itik di desanya mati. Sebelumnya unggas-unggas itu kurang nafsu makan lalu loyo dan mati. Akibatnya, peternak rugi puluhan juta rupiah.
Sementara itu, petugas dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen memastikan bahwa sedikitnya 2.925 ekor itik mati dalam kurun waktu empat hari. Oleh karena itu, petugas mengimbau peternak untuk segera melapor ke petugas apabila melihat ternak mereka mati mendadak.
Selain itu, petugas mengharuskan peternak yang bersinggungan langsung dengan ternak mereka agar menjaga kebersihan, supaya virus tidak menular ke manusia. Salah satunya adalah dengan mencuci tangan dan kaki dengan sabun di air yang mengalir, serta mengganti baju setelah bekerja di kandang sebelum masuk ke rumah dan berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya.
“Kita imbau peternak untuk menjaga kebersihan kandang dan memberikan vaksinasi secara rutin terhadap ternak yang masih sehat,” kata Widodo, petugas Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen, pada hari Kamis (6/2/2014).
Petugas menambahkan ciri-ciri itik yang terkena flu burung adalah tubuhnya lemas, mata keputihan, hilang nafsu makan, bagian leher tertekuk dan unggas menunjukan tingkah aneh.(Kontributor Surakarta, M Wismabrata)