TRIBUNNEWS.COM POSO, — Kelompok bersenjata yang diduga teroris di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dikabarkan sempat menyandera warga setempat, sebelum terlibat baku tembak dengan aparat kepolisian, Kamis (6/2/2014).
Kapolres Poso Ajun Komisaris Besar Kusnadi mengatakan, sekelompok terduga teroris sempat menyandera empat warga Desa Sahunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
"Keempat warga itu hendak ke atas gunung yang berada di desa tersebut. Ketika itu, keempatnya berpapasan dengan kelompok itu sehingga mereka disandera. Tapi, karena yakin warga itu tak tahu mereka adalah teroris, maka dilepaskan," tutur Kusnadi.
Selanjutnya, keempat warga tersebut melaporkan ke pamong desa setempat mengenai peristiwa yang mereka alami dan diteruskan ke kepolisian setempat.
"Menurut laporan warga, mereka mencurigai kelompok itu adalah bandit. Tapi kami curiga, karena bandit jarang bermarkas di gunung sehingga kami menurunkan pasukan untuk berpatroli ke daerah itu," jelasnya.
Namun, ketika melakukan patroli di kawasan pegunungan desa, polisi langsung ditembaki oleh sekelompok orang.
"Anggota yang berpatroli langsung mengontak markas, dan kami lakukan pengepungan," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, aparat Kepolisian Resor Poso, Sulawesi Tengah, terlibat baku tembak dengan kelompok bersenjata yang diduga sebagai jaringan teroris, Kamis (6/2/2014) siang.
Kapolres Poso Ajun Komisaris Besar Kusnadi mengatakan, kontak senjata tersebut terjadi di Desa Sahunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan. Ia mengatakan, baku tembak tersebut berlangsung sejak pukul 11.00 WIB.
Dalam baku tembak itu, dua orang yang diduga anggota kelompok teroris bersenjata dinyatakan tewas.
"Identifikasi cepat anggota kami, satu terduga teroris yang tewas itu bernama Afandi, sedangkan satu lainnya belum diketahui karena sampai saat ini masih berlangsung kontak senjata," kata Kusnadi.
Sementara di pihak kepolisian, kata Kusnadi, satu anggota Brimob, Bharada I Putu Satria, mendapat luka tembak.